Jalur Kerata Api Garut-Cikajang Akan Dihidupkan Lagi, Bupati Syakur Berharap Mampu Dorong Distribusi Produk Pertanian GOSIPGARUT.ID
Data dan InformasiRabu, April 16, 2025Bupati Syakur Berharap Mampu Dorong Distribusi Produk Pertanian GOSIPGARUT.ID, Jalur Kerata Api Garut-Cikajang Akan Dihidupkan Lagi
Tidak ada komentar
GOSIPGARUT.ID — Pemerintah
Provinsi (Pemprov) Jabar bersama PT Kereta Api Indonesia (KAI) akan
menghidupkan kembali (reaktivasi) sejumlah jalur kereta api di Jawa Barat.
Salah satunya adalah jalur lintas Stasiun Garut – Cikajang.
“Elektrifikasi (KRL) menjadi target awal, minimal kemacetan di Kota Bandung dan sekitarnya terselesaikan,” kata Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, dalam Rapat Koordinasi (rakor) Perkeretaapian bertema “Rencana Reaktivasi dan Pembangunan Jalur Kereta Api Baru” di Bale Gedung Pakuan, Kota Bandung, Selasa (15/4/2025). Rakor dihadiri 10 bupati/wali kota di Jawa Barat, termasuk Bupati Garut, Abdusy Syakur Amin.
Selain elektrifikasi, Pemprov
Jabar juga menargetkan reaktivasi jalur kereta api dari Bandung menuju
Pangandaran. “Reaktivasi kita yang paling dekat jalur kereta dari Bandung
sampai Pangandaran. Itu baru sampai Banjar, kita bikin itu prioritas pertama kita
selesaikan,” ungkap Dedi.
Beberapa jalur lain yang akan dihidupkan kembali mencakup Bogor–Sukabumi–Cianjur hingga Padalarang, serta jalur Bandung–Ciwidey. Jalur-jalur tersebut dinilai strategis untuk mendukung konektivitas dan mengantisipasi kemacetan, terutama saat musim liburan.
Jalur kereta api di Kabupaten Garut.
Bupati Garut, Abdusy Syakur Amin, yang turut hadir dalam rakor menyampaikan bahwa Kabupaten Garut menjadi salah satu wilayah yang dilintasi jalur kereta api dan mendapat perhatian dalam program reaktivasi.
Ia menjelaskan, reaktivasi
jalur tersebut diharapkan mampu mendorong distribusi produk pertanian Garut,
bahkan Gubernur meminta agar disiapkan gerbong khusus untuk mengangkut hasil
pertanian.
“Pak Dedi minta disiapkan gerbong khusus di rute eksisting untuk produk pertanian,” katanya.
Selain itu, jalur kereta api Garut juga ditargetkan memberikan dampak positif bagi sektor pariwisata. “Kita tahu jalurnya sangat menarik dan indah. Ini akan membantu akses menuju destinasi wisata,” ujar Bupati.
Tak hanya penumpang, kereta
api juga akan dimanfaatkan untuk mengangkut barang, terutama untuk distribusi
ke Jakarta secara lebih murah dan aman. Menurutnya, kereta api menjadi moda
transportasi yang irit, aman, dan efisien untuk pergerakan orang dan barang.
Meski demikian, Bupati menyebutkan bahwa akan ada sejumlah tantangan yang harus diantisipasi dalam merealisasikan rencana ini. ***
“Elektrifikasi (KRL) menjadi target awal, minimal kemacetan di Kota Bandung dan sekitarnya terselesaikan,” kata Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, dalam Rapat Koordinasi (rakor) Perkeretaapian bertema “Rencana Reaktivasi dan Pembangunan Jalur Kereta Api Baru” di Bale Gedung Pakuan, Kota Bandung, Selasa (15/4/2025). Rakor dihadiri 10 bupati/wali kota di Jawa Barat, termasuk Bupati Garut, Abdusy Syakur Amin.
Beberapa jalur lain yang akan dihidupkan kembali mencakup Bogor–Sukabumi–Cianjur hingga Padalarang, serta jalur Bandung–Ciwidey. Jalur-jalur tersebut dinilai strategis untuk mendukung konektivitas dan mengantisipasi kemacetan, terutama saat musim liburan.
Jalur kereta api di Kabupaten Garut.
Bupati Garut, Abdusy Syakur Amin, yang turut hadir dalam rakor menyampaikan bahwa Kabupaten Garut menjadi salah satu wilayah yang dilintasi jalur kereta api dan mendapat perhatian dalam program reaktivasi.
“Pak Dedi minta disiapkan gerbong khusus di rute eksisting untuk produk pertanian,” katanya.
Selain itu, jalur kereta api Garut juga ditargetkan memberikan dampak positif bagi sektor pariwisata. “Kita tahu jalurnya sangat menarik dan indah. Ini akan membantu akses menuju destinasi wisata,” ujar Bupati.
Meski demikian, Bupati menyebutkan bahwa akan ada sejumlah tantangan yang harus diantisipasi dalam merealisasikan rencana ini. ***
Didampingi Kepala BKN, Bupati Garut Lantik 200 CPNS dan 1.800 PPPK HARIANGARUTNEWS.COM
Data dan InformasiRabu, April 16, 2025Bupati Garut Lantik 200 CPNS dan 1.800 PPPK HARIANGARUTNEWS.COM, Didampingi Kepala BKN
Tidak ada komentar
HARIANGARUTNEWS.COM
-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut secara resmi melantik dan menyerahkan
Surat Keputusan Pengangkatan kepada 1.571 Aparatur Sipil Negara (ASN) yang
terdiri dari Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) dan Calon
Pegawai Negeri Sipil (CPNS), formasi Tahun Anggaran 2024. Pelantikan ini
dipimpin langsung oleh Bupati Garut, Abdusy Syakur yang didampingi Kepala Badan
Kepegawaian Negara (BKN) Prof. Zudan Arif, dan perwakilan unsur Forkopimda di
Lapangan Alun-Alun Garut, Kecamatan Garut Kota, Selasa (15/04/2025)
Dalam sambutannya, Bupati Garut meminta para ASN yang dilantik untuk menjaga sikap dan perilaku, baik secara lisan, tulisan maupun sikap perilakunya. Semua ASN harus senantiasa memegang terguh dan memedomani sumpah dan janji ASN yang telah diucapkan.
“Harus betul-betul dijaga itu, kata-kata, ucapan dan perilaku kita selaku aparatur, selaku pegawai. Ada norma-norma dan tata krama. Untuk itu, jaga nama baik Pemerintah Kabupaten Garut dan institusi kita,” pinta Bupati Syakur.
Ia mengatakan, pelantikan ini bukan akhir melainkan awal dari tanggung jawab besar sebagai aparatur negara. Menurutnya, keberhasilan ini tidak terlepas dari perjuangan dan komitmen seluruh peserta seleksi yang telah mengikuti setiap tahapan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
“Momentum ini adalah hasil dari perjuangan, ketekunan, pengabdian serta doa yang senantiasa mengiringi setiap langkah dan perjuangan kalian. Saudara-saudara yang dilantik adalah yang telah berhasil lolos seluruh tahapan seleksi sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2023 tentang Aparatur Sipil Negara,” lanjutnya.
Syakur mengucapkan selamat kepada para ASN yang telah dilantik. Selaku Pembina kepegawaian, Bupati Syakur juga menyampaikan rasa bangga atas pencapaian seluruh peserta yang telah melewati proses seleksi ketat dan akhirnya resmi diangkat sebagai bagian dari ASN Pemerintah Kabupaten Garut. Ia menyebut bahwa pelantikan ini menjadi tonggak penting dalam perjalanan karier para ASN baru.
“Selamat kepada bapak, ibu yang telah diambil sumpah dan janjinya sebagai ASN. Momentum pelantikan ini merupakan momen yang membanggakan dan membahagiakan bahwasannya sebanyak 1.571 orang pada hari ini secara resmi telah diangkat statusnya dan menerima Surat Keputusan Pengangkatan sebagai pegawai PPPK dan CPNS Pemerintah Kabupaten Garut,” ujarnya.
Menurut dia, pelantikan ini mencerminkan keseriusan Pemerintah Kabupaten Garut dalam membangun birokrasi yang bersih dan profesional. Untuk itu, pihaknya berpesan agar para ASN mengerti dan memahami tugas dan fungsinya. Para ASN yang baru dilantik segera beradaptasi dengan lingkungan kerja serta menunjukkan dedikasi dan integritas tinggi dalam menjalankan tugas untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
“Berikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, sesuai dengan bidang dan fungsi masing-masing, serta berkontribusi aktif dalam mendukung percepatan pembangunan di Kabupaten Garut,” katanya.
Tidak lupa, ia menekankan pentingnya nilai-nilai dasar ASN, yaitu BERAKHLAK, yaitu Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif. Bupati juga mengingatkan agar para ASN menghindari tindakan indispliner yang dapat mencoreng nama baik pribadi maupun institusi.
“Saya meminta kepada seluruh ASN Kabupaten Garut untuk mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku, menjunjung tinggi disiplin, dan menghindari segala bentuk tindakan indispliner yang dapat mencoreng nama baik pribadi, keluarga, Pemerintah Kabupaten Garut serta Negara Kesatuan Republik Indonesia,” tegasnya.
Bupati Garut juga meminta kepada semua pegawai ASN di Kabupaten Garut, untuk terus meningkatkan kinerja, wawasan, tanggung jawab dan kedisiplinan atas tupoksinya untuk melayani masyarakat.
“Untuk yang paling terakhir, saya minta kepada semua pegawai, baik yang baru dilantik dan yang lainnya, jangan “unggah adat” dan untuk terus meningkatkan kinerja, terus menambah wawasan, untuk terus mempertahankan tanggung jawab kepada tupoksinya untuk melayani masyarakat,” tandasnya
Adapun rincian terdiri dari 200 formasi CPNS dan 1.600 formasi PPPK. Rincian formasi tersebut meliputi 180 tenaga teknis CPNS dan 20 tenaga kesehatan dan PPPK sebanyak 912 tenaga teknis, 600 guru, dan 88 tenaga kesehatan. (Gie)
Dalam sambutannya, Bupati Garut meminta para ASN yang dilantik untuk menjaga sikap dan perilaku, baik secara lisan, tulisan maupun sikap perilakunya. Semua ASN harus senantiasa memegang terguh dan memedomani sumpah dan janji ASN yang telah diucapkan.
“Harus betul-betul dijaga itu, kata-kata, ucapan dan perilaku kita selaku aparatur, selaku pegawai. Ada norma-norma dan tata krama. Untuk itu, jaga nama baik Pemerintah Kabupaten Garut dan institusi kita,” pinta Bupati Syakur.
Ia mengatakan, pelantikan ini bukan akhir melainkan awal dari tanggung jawab besar sebagai aparatur negara. Menurutnya, keberhasilan ini tidak terlepas dari perjuangan dan komitmen seluruh peserta seleksi yang telah mengikuti setiap tahapan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
“Momentum ini adalah hasil dari perjuangan, ketekunan, pengabdian serta doa yang senantiasa mengiringi setiap langkah dan perjuangan kalian. Saudara-saudara yang dilantik adalah yang telah berhasil lolos seluruh tahapan seleksi sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2023 tentang Aparatur Sipil Negara,” lanjutnya.
Syakur mengucapkan selamat kepada para ASN yang telah dilantik. Selaku Pembina kepegawaian, Bupati Syakur juga menyampaikan rasa bangga atas pencapaian seluruh peserta yang telah melewati proses seleksi ketat dan akhirnya resmi diangkat sebagai bagian dari ASN Pemerintah Kabupaten Garut. Ia menyebut bahwa pelantikan ini menjadi tonggak penting dalam perjalanan karier para ASN baru.
“Selamat kepada bapak, ibu yang telah diambil sumpah dan janjinya sebagai ASN. Momentum pelantikan ini merupakan momen yang membanggakan dan membahagiakan bahwasannya sebanyak 1.571 orang pada hari ini secara resmi telah diangkat statusnya dan menerima Surat Keputusan Pengangkatan sebagai pegawai PPPK dan CPNS Pemerintah Kabupaten Garut,” ujarnya.
Menurut dia, pelantikan ini mencerminkan keseriusan Pemerintah Kabupaten Garut dalam membangun birokrasi yang bersih dan profesional. Untuk itu, pihaknya berpesan agar para ASN mengerti dan memahami tugas dan fungsinya. Para ASN yang baru dilantik segera beradaptasi dengan lingkungan kerja serta menunjukkan dedikasi dan integritas tinggi dalam menjalankan tugas untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
“Berikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, sesuai dengan bidang dan fungsi masing-masing, serta berkontribusi aktif dalam mendukung percepatan pembangunan di Kabupaten Garut,” katanya.
Tidak lupa, ia menekankan pentingnya nilai-nilai dasar ASN, yaitu BERAKHLAK, yaitu Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif. Bupati juga mengingatkan agar para ASN menghindari tindakan indispliner yang dapat mencoreng nama baik pribadi maupun institusi.
“Saya meminta kepada seluruh ASN Kabupaten Garut untuk mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku, menjunjung tinggi disiplin, dan menghindari segala bentuk tindakan indispliner yang dapat mencoreng nama baik pribadi, keluarga, Pemerintah Kabupaten Garut serta Negara Kesatuan Republik Indonesia,” tegasnya.
Bupati Garut juga meminta kepada semua pegawai ASN di Kabupaten Garut, untuk terus meningkatkan kinerja, wawasan, tanggung jawab dan kedisiplinan atas tupoksinya untuk melayani masyarakat.
“Untuk yang paling terakhir, saya minta kepada semua pegawai, baik yang baru dilantik dan yang lainnya, jangan “unggah adat” dan untuk terus meningkatkan kinerja, terus menambah wawasan, untuk terus mempertahankan tanggung jawab kepada tupoksinya untuk melayani masyarakat,” tandasnya
Adapun rincian terdiri dari 200 formasi CPNS dan 1.600 formasi PPPK. Rincian formasi tersebut meliputi 180 tenaga teknis CPNS dan 20 tenaga kesehatan dan PPPK sebanyak 912 tenaga teknis, 600 guru, dan 88 tenaga kesehatan. (Gie)
Dilantik PPPK Setelah 22 Tahun Mengabdi, Pegawai di Kecamatan Bayongbong Garut Ini Sebut Selalu Ada Cahaya Diujung Terowongan HARIANGARUTNEWS.COMHar
Data dan InformasiRabu, April 16, 2025Dilantik PPPK Setelah 22 Tahun Mengabdi, Pegawai di Kecamatan Bayongbong Garut Ini Sebut Selalu Ada Cahaya Diujung Terowongan HARIANGARUTNEWS.COM
Tidak ada komentar
HARIANGARUTNEWS.COM – Bupati
Garut, Abdusy Syakur, secara resmi melantik dan menyerahkan Surat Keputusan
Pengangkatan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang terdiri dari 1.571 Pegawai
Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di Lapangan Alun-Alun Garut, Kecamatan
Garut Kota, Selasa (15/04/2025). Banyak kisah menarik di balik pelantikan yang
ditunggu-tunggu khususnya oleh para tenaga honorer yang selama ini memimpikan
untuk menjadi pegawai negeri.
Seperti dialami dan dirasakan Wila Cahya Rumiksa SE, seorang Staf Pelayanan di Kantor Kecamatan Bayongbong yang sudah 22 tahun menunggu mimpinya untuk menjadi kenyataan. Wila yang pernah bertugas lima tahun di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Garut ini mengisahkan, selama 22 tahun banyak suka duka yang harus dilewatinya sampai ia dilantik P3K. Sempat terpikir olehnya untuk pindah kerja dan beralih profesi karena status yang belum juga menemukan titik kejelasan.
“Tapi Alhamdulillah keluarga dan teman-teman semua memberi dukungan untuk tetap istiqomah, akhirnya tuntas sudah perjuangan saya selama 22 tahun untuk menjadi ASN atau P3K. Saya bersyukur kepada Allah semoga dengan keadaan saya sekarang ini bisa membawa berkah dan bisa melayani masyarakat dengan baik. Terima kasih kepada BKN dan Pemkab Garut, semoga Allah SWT membalas semua kebaikan yang diberikan kepada kita semua,” ungkap Wila.
Dengan keistiqomahan dan kekuatan untuk tetap melayani masyarakat, akhirnya ia melewati pengabdiannya selama 22 tahun sesuai dengan apa yang diimpikannya. Wila meyakini bahwa apa yang dilakukan dengan ikhlas dan istiqamah maka akan mendapatkan hasil yang maksimal.
“Allah tidak tidur. Allah memberi yang terbaik pada hambaNya. Dan Alhamdulillah do’a saya terkabul pada 2025 ini. Adapun pengalaman kerja saya dimulai dari TKS Tahun 2004, TKK Tahun 2006, dan sekarang P3K. Sempat bertugas di Dinas Dukcapil dari 2003 sampai 2007. Kepada teman-teman yang belum mendapat kesempatan, teruslah berjuang dan yakin, tidak peduli hal apa pun yang kita alami, selalu ada cahaya di ujung terowongan,” ungkapnya.
Dengan dilantik dirinya sebagai P3K pada tahun ini, Wila sangat bersyukur dan mendapatkan hikmah mendalam dari perjalanan selama ini, Ia mendapat pelajaran bahwa tiada yang instan saat akan meraih mimpi dan harapan.
“Para orang tua mengajarkan untuk tidak melihat keberhasilan yang diraih seseorang saat ini. Yang lebih penting adalah belajar proses dan perjuangannya. Kalau hanya melihat sekarangnya, maka tidak ada ilmu yang bisa didapat,” ungkap istri dari Yayan Kurnia Sundara, yang dikaruniai 3 anak tersebut.
Dengan sisa masa kerja 11 tahun lagi, Wila bertekad akan menjadi pribadi yang netral, profesional, bersih, berkompeten, berintegritas dan terpenting, kata dia, mampu melayani dan memberi pelayanan terbaik dalam mengemban amanah dan tanggungjawab sebagai abdi negara dan abdi masyarakat.
“Seperti yang disampaikan bapak Bupati tadi, ASN P3K harus mampu merefleksikan capaian kinerja bersama dalam mengemban amanah sebagai pelayan masyarakat,” pungkas Wila yang kini akan menjabat sebagai Kasubag Umum dan Kepegawaian di Kantor Kecamatan Bayongbong. (TN)
Seperti dialami dan dirasakan Wila Cahya Rumiksa SE, seorang Staf Pelayanan di Kantor Kecamatan Bayongbong yang sudah 22 tahun menunggu mimpinya untuk menjadi kenyataan. Wila yang pernah bertugas lima tahun di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Garut ini mengisahkan, selama 22 tahun banyak suka duka yang harus dilewatinya sampai ia dilantik P3K. Sempat terpikir olehnya untuk pindah kerja dan beralih profesi karena status yang belum juga menemukan titik kejelasan.
“Tapi Alhamdulillah keluarga dan teman-teman semua memberi dukungan untuk tetap istiqomah, akhirnya tuntas sudah perjuangan saya selama 22 tahun untuk menjadi ASN atau P3K. Saya bersyukur kepada Allah semoga dengan keadaan saya sekarang ini bisa membawa berkah dan bisa melayani masyarakat dengan baik. Terima kasih kepada BKN dan Pemkab Garut, semoga Allah SWT membalas semua kebaikan yang diberikan kepada kita semua,” ungkap Wila.
Dengan keistiqomahan dan kekuatan untuk tetap melayani masyarakat, akhirnya ia melewati pengabdiannya selama 22 tahun sesuai dengan apa yang diimpikannya. Wila meyakini bahwa apa yang dilakukan dengan ikhlas dan istiqamah maka akan mendapatkan hasil yang maksimal.
“Allah tidak tidur. Allah memberi yang terbaik pada hambaNya. Dan Alhamdulillah do’a saya terkabul pada 2025 ini. Adapun pengalaman kerja saya dimulai dari TKS Tahun 2004, TKK Tahun 2006, dan sekarang P3K. Sempat bertugas di Dinas Dukcapil dari 2003 sampai 2007. Kepada teman-teman yang belum mendapat kesempatan, teruslah berjuang dan yakin, tidak peduli hal apa pun yang kita alami, selalu ada cahaya di ujung terowongan,” ungkapnya.
Dengan dilantik dirinya sebagai P3K pada tahun ini, Wila sangat bersyukur dan mendapatkan hikmah mendalam dari perjalanan selama ini, Ia mendapat pelajaran bahwa tiada yang instan saat akan meraih mimpi dan harapan.
“Para orang tua mengajarkan untuk tidak melihat keberhasilan yang diraih seseorang saat ini. Yang lebih penting adalah belajar proses dan perjuangannya. Kalau hanya melihat sekarangnya, maka tidak ada ilmu yang bisa didapat,” ungkap istri dari Yayan Kurnia Sundara, yang dikaruniai 3 anak tersebut.
Dengan sisa masa kerja 11 tahun lagi, Wila bertekad akan menjadi pribadi yang netral, profesional, bersih, berkompeten, berintegritas dan terpenting, kata dia, mampu melayani dan memberi pelayanan terbaik dalam mengemban amanah dan tanggungjawab sebagai abdi negara dan abdi masyarakat.
“Seperti yang disampaikan bapak Bupati tadi, ASN P3K harus mampu merefleksikan capaian kinerja bersama dalam mengemban amanah sebagai pelayan masyarakat,” pungkas Wila yang kini akan menjabat sebagai Kasubag Umum dan Kepegawaian di Kantor Kecamatan Bayongbong. (TN)
KEGIATAN APEL PAGI 10 APRIL 2025 DI HALAMAN RAWAT INAP UPT PUSKESMAS CISURUPAN
Data dan InformasiKamis, April 10, 2025KEGIATAN APEL PAGI 10 APRIL 2025 DI HALAMAN RAWAT INAP UPT PUSKESMAS CISURUPAN
Tidak ada komentar
Pada hari Kamis, 10 April 2025 Seluruh karyawan Puskesmas Cisurupan melaksanakan kegiatan apel pagi yang rutin dilakukan. Apel pagi kali ini dipimpin oleh Kepala Puskesmas dr. Hj. Vinta Vini Dyah P sebagai pembina apel. Dalam setiap apel pagi, Kepala Puskesmas selalu menekankan pentingnya disiplin dan tanggung jawab dalam melaksanakan tugas pelayanan kepada masyarakat. Kapus mengingatkan bahwa kedisiplinan merupakan kunci utama dalam memberikan pelayanan kesehatan yang optimal.
Dengan disiplin, setiap karyawan dapat bekerja secara efisien dan efektif, sehingga dapat memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat yang membutuhkan. Selain itu, Kapus juga menggarisbawahi pentingnya tanggung jawab dalam setiap tindakan dan keputusan yang diambil. Setiap karyawan diharapkan dapat menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab, memahami peran dan fungsi masing-masing, serta bekerja secara profesional. Tanggung jawab ini tidak hanya berlaku dalam lingkup pekerjaan sehari-hari, tetapi juga dalam menjaga nama baik dan citra Puskesmas di mata masyarakat. Pada apel pagi tersebut, kapus memberikan arahan mengenai beberapa hal penting yang harus diperhatikan oleh seluruh karyawan, termasuk standar operasional prosedur (SOP) pelayanan, pentingnya menjaga kebersihan lingkungan kerja, serta menjaga kerjasama dan komunikasi yang baik antar karyawan. Kapus juga mengingatkan mengenai pentingnya kesehatan dan keselamatan kerja, mengingat karyawan Puskesmas sering berhadapan langsung dengan pasien yang memiliki berbagai macam kondisi kesehatan. Kegiatan apel pagi ini diakhiri dengan doa bersama, memohon agar segala tugas dan tanggung jawab yang diemban dapat dilaksanakan dengan baik dan lancar. Para karyawan kemudian melanjutkan aktivitas mereka dengan semangat dan motivasi baru, siap memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat. Dengan rutin melaksanakan apel pagi, Puskesmas Cisurupan berharap dapat terus meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat, serta menciptakan lingkungan kerja yang harmonis dan produktif. Disiplin dan tanggung jawab yang ditekankan oleh Dewi Sulistyawati diharapkan dapat menjadi budaya kerja yang melekat dalam setiap diri karyawan, demi mewujudkan pelayanan kesehatan yang optimal dan profesional
GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT https://ayosehat.kemkes.go.id/germas
GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT
GERMAS adalah sebuah gerakan yang bertujuan untuk memasyarakatkan budaya hidup sehat serta meninggalkan kebiasaan dan perilaku masyarakat yang kurang sehat. Aksi GERMAS ini juga diikuti dengan memasyarakatkan perilaku hidup bersih sehat dan dukungan untuk program infrastruktur dengan basis masyarakat. Program ini memiliki beberapa fokus seperti membangun akses untuk memenuhi kebutuhan air minum, instalasi kesehatan masyarakat serta pembangunan pemukiman yang layak huni. Ketiganya merupakan infrastruktur dasar yang menjadi pondasi dari gerakan masyarakat hidup sehat.
https://ayosehat.kemkes.go.id/germas
KIA, KB, DAN KESEHATAN REPRODUKSI
Program berikut merupakan upaya untuk meningkatkan kesehatan ibu dan anak, mengendalikan pertumbuhan penduduk melalui program KB dan menghindarkan masyarakat dari kesakitan dan kecacatan, baik alat, system, fungsi proses reproduksi sehingga memungkinkan setiap hidup produktif secara biologis, sosial dan ekonomis.
PROGRAM BERHENTI MEROKOK INDONESIA
Program berikut merupakan upaya yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai bahaya dari merokok melalui sosialisasi dan program layanan berhenti merokok, yang berfokus membantu masyarkat untuk berhenti dalam kecanduan merokok. Dengan demikian, diharapkan program berikut dapat meminimalisir paparan penyakit hingga kematian akibat rokok.
Berhenti merokok adalah suatu keputusan penting yang terbaik dalam hidup Anda. Jika Anda siap berhenti merokok, Quitina Bot dan Konselor terlatih dan berpengalaman akan membantu Anda.
Quitina adalah layanan konsultasi berhenti merokok berupa pesan otomatis yang hadir menjangkau lebih banyak orang yang ingin berhenti merokok, melalui akun media sosial messenger facebook @penyakittidakmenular.id, chat telegram @Quitina_bot, Whatsapp 0821-2590-0597 dan chat avatar website http://p2ptm.kemkes.go.id/
Anda dapat mengakses Quitina dengan cara :
Chatbot Quitina website P2PTM pada laman
http://p2ptm.kemkes.go.id/ Klik avatar di pojok kanan bawah untuk memulai chat.
Chatbot Quitina melalui aplikasi Telegram di quitina_bot pada laman
https://t.me/quitina_bot dan langsung chat.
Chatbot Quitina melalui Facebook dengan klik pesan pada laman facebook.com @penyakittidakmenular.id Via messenger dan langsung chat.
Live chat Quitina melalui Whatsapp 0821-2590-0597 jam kantor Anda akan dilayani oleh konselor terlatih.
Berikut ini adalah Quit-line Berhenti Merokok yang dapat diakses melalui nomor telepon 0-800-177-6565 pada hari Senin - Sabtu Pukul 08.00 s.d 16.00. Terima kasih dan salam sehat.
PROGRAM PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT
Program berikut merupakan upaya yang dilakukan secara bersama-sama antara pemerintah dan masyarakat melalui penggalangan partisipasi serta kepedulian para pemangku kepentingan secara terencana dan terkoordinasi untuk melakukan percepatan perbaikan gizi masyarakat Indonesia yang berfokus pada seribu hari pertama.
MPI, Garut Jawa Barat Camat Cisurupan Optimis: Upaya Pencegahan Banjir Terus Ditingkatkan Penulis. : H. Ujang Selamet
MPI, Garut Jawa Barat –
Banjir yang melanda wilayah Cisurupan, Kabupaten Garut menjadi perhatian serius
pemerintah setempat. Camat Cisurupan, Ma’mun, berharap kejadian serupa tidak
akan terulang di masa mendatang. Dengan dipindahkannya pipa saluran air serta
dilaksanakannya normalisasi Sub DAS Ciharemas, diharapkan luapan air yang
sebelumnya menggenangi Jalan Raya Cisurupan-Cikajang dapat dicegah secara
efektif.
Menurut Ma’mun, pihaknya telah berkoordinasi dengan UPT PUPR Garut, UPT Bina Marga Provinsi Jawa Barat, serta kepala desa Cisurupan dan Cisero. Salah satu langkah preventif yang telah disepakati adalah rutinitas pembersihan saluran air setidaknya satu kali dalam setahun, terutama menjelang musim penghujan.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa upaya jangka panjang yang direkomendasikan oleh Bupati Garut berfokus pada pencegahan banjir dari hulu. Langkah tersebut meliputi pemanfaatan lahan perhutanan sosial yang lebih berkelanjutan dengan menanam tanaman bernilai ekonomi tinggi, seperti kopi dan aneka buah-buahan. Ma’mun menegaskan bahwa tanaman hortikultura, khususnya sayuran, tidak direkomendasikan karena kurang mampu menjaga daya serap tanah terhadap air, Apalagi di musim kemarau.
Di lahan milik masyarakat, pihaknya mendorong sistem agroforestri, yakni mengombinasikan tanaman hortikultura dengan tanaman berakar keras. Selain itu, reboisasi di sepanjang bantaran sungai juga menjadi agenda utama.
“Tetapi tentunya harus dapat memperkuat fungsi hutan, seperti kopi dan buah-buahan dan tidak menanam tanaman holtikultura atau hanya sayuran,” kata Ma’mun, Sabtu 29 Maret 2025.
Guna memastikan keberlanjutan program ini, sinergi antarinstansi sangat diperlukan. Ma’mun menekankan pentingnya kerja sama antara Kementerian Kehutanan, Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat, Dinas Pertanian Kabupaten Garut, Dinas Lingkungan Hidup (DLH), serta pemerintah kecamatan dan desa dalam memberikan pendampingan kepada petani. Tujuannya adalah memastikan praktik pertanian yang selaras dengan prinsip keberlanjutan lingkungan.
“Makanya sudah waktunya kita bersama sama mencegahnya banjir serupa antara lain berbagai pihak. Jangan hanya pemerintah saja tetapi masyarakat termasuk petani itu sendiri harus ikut terlibat,” kata Mamun.
Ma’mun mengakui bahwa banjir lumpur di Cisurupan bukanlah kejadian baru dan berpotensi terjadi lagi jika tidak ada langkah konkret. Oleh karena itu, ia menegaskan bahwa pencegahan tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga memerlukan partisipasi aktif dari masyarakat, khususnya para petani.
Menurutnya masalah ini adalah tanggung jawab bersama. Pemerintah memang punya peran besar, tetapi masyarakat juga harus berkontribusi, terutama dalam menjaga lingkungan dan menerapkan pola tanam yang ramah ekosistem.
Dengan berbagai upaya ini, diharapkan permasalahan banjir di Cisurupan dapat teratasi secara berkelanjutan dan tidak lagi menjadi ancaman bagi masyarakat setempat
Menurut Ma’mun, pihaknya telah berkoordinasi dengan UPT PUPR Garut, UPT Bina Marga Provinsi Jawa Barat, serta kepala desa Cisurupan dan Cisero. Salah satu langkah preventif yang telah disepakati adalah rutinitas pembersihan saluran air setidaknya satu kali dalam setahun, terutama menjelang musim penghujan.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa upaya jangka panjang yang direkomendasikan oleh Bupati Garut berfokus pada pencegahan banjir dari hulu. Langkah tersebut meliputi pemanfaatan lahan perhutanan sosial yang lebih berkelanjutan dengan menanam tanaman bernilai ekonomi tinggi, seperti kopi dan aneka buah-buahan. Ma’mun menegaskan bahwa tanaman hortikultura, khususnya sayuran, tidak direkomendasikan karena kurang mampu menjaga daya serap tanah terhadap air, Apalagi di musim kemarau.
Di lahan milik masyarakat, pihaknya mendorong sistem agroforestri, yakni mengombinasikan tanaman hortikultura dengan tanaman berakar keras. Selain itu, reboisasi di sepanjang bantaran sungai juga menjadi agenda utama.
“Tetapi tentunya harus dapat memperkuat fungsi hutan, seperti kopi dan buah-buahan dan tidak menanam tanaman holtikultura atau hanya sayuran,” kata Ma’mun, Sabtu 29 Maret 2025.
Guna memastikan keberlanjutan program ini, sinergi antarinstansi sangat diperlukan. Ma’mun menekankan pentingnya kerja sama antara Kementerian Kehutanan, Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat, Dinas Pertanian Kabupaten Garut, Dinas Lingkungan Hidup (DLH), serta pemerintah kecamatan dan desa dalam memberikan pendampingan kepada petani. Tujuannya adalah memastikan praktik pertanian yang selaras dengan prinsip keberlanjutan lingkungan.
“Makanya sudah waktunya kita bersama sama mencegahnya banjir serupa antara lain berbagai pihak. Jangan hanya pemerintah saja tetapi masyarakat termasuk petani itu sendiri harus ikut terlibat,” kata Mamun.
Ma’mun mengakui bahwa banjir lumpur di Cisurupan bukanlah kejadian baru dan berpotensi terjadi lagi jika tidak ada langkah konkret. Oleh karena itu, ia menegaskan bahwa pencegahan tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga memerlukan partisipasi aktif dari masyarakat, khususnya para petani.
Menurutnya masalah ini adalah tanggung jawab bersama. Pemerintah memang punya peran besar, tetapi masyarakat juga harus berkontribusi, terutama dalam menjaga lingkungan dan menerapkan pola tanam yang ramah ekosistem.
Dengan berbagai upaya ini, diharapkan permasalahan banjir di Cisurupan dapat teratasi secara berkelanjutan dan tidak lagi menjadi ancaman bagi masyarakat setempat
Penulis. : H. Ujang Selamet