TP PKK GARUT
KERAHKAN SELURUH KADERNYA GUNA TURUNKAN STUNTING
GARUT, garutkab.go.id
–– Tim
Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Garut
menurunkan seluruh kadernya hingga tingkat kecamatan dan desa di 42 kecamatan
untuk membantu pemerintah dalam upaya mempermudah menemukan anak-anak pengidap
stunting, agar segera mendapat penanganan.
"InsyaAllah kalau kami PKK kami adalah mitra dari
pemerintah jadi kami melalui kader-kader di bawah kami itu juga bekerja karena
mereka yang menemukan juga membawa anak-anak stunting," jelas Ketua
TP PKK Kabupaten Garut, Diah Kurniasari, di seka-sela acara Rapat Koordinasi
Tim Percepatan Penurunan Stunting di Kabupaten Garut, yang dilaksanakan di
Ballroom Hotel Harmoni, Jalan Cipanas Baru, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten
Garut, Rabu (03/08/2022).
Diah berharap, bila nantinya ada anak yang mengidap stunting dapat didukung penyembuhannya.
“Jadi harapan ya kita yang sudah dinyatakan
stunting ini juga kita harus memberi support dengan memberi susu, telur, nah
ini kita akan melakukan juga bersama-sama setelah langkah pertama kita rembuk,
memburu stunting kita kemudian intervensi, kita kedua adalah memberi bantuan
PMT kepada anak-anak yang stunting," ungkapnya.
Diah menuturkan, kegiatan rapat yang diikuti Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD) membahas terkait jalan keluar dari permasalahan
stunting yang cukup tinggi di Kabupaten Garut.
"Hari ini adalah kita rapat kerja rembuk
percepatan penurunan stunting, ini dengan beberapa dinas seluruhnya jadi ini
adalah tugas kita bersama kita memburu dan memberi perhatian buat anak-anak
yang stunting apalagi kita masih tinggi juga 15,2%,” ungkapnya.
Diah menegaskan, penanggulangan mengenai stunting di
Kabupaten Garut cukup baik, sehingga angka stunting di kabupaten Garut bisa
menurun.
“Penanganan stunting saya lihat dengan kebijakan Pak Bupati
ini sangat bagus jadi beliau menggelontorkan juga anggaran untuk segera
stunting ini bisa kita turunkan, yaitu salah satunya adalah kita akan memberi
makanan bergizi buat anak-anak itu,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Masyarakat
(Kesmas) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Garut, Tri Cahyo Nugroho menuturlan
hasil yang ingin dicapai dari pertemuan ini ialah kesepahaman dari berbagai
pihak yang tertuang dalam poin-poin aksi.
“Kesepahaman antar lintas stakeholder yang ada
ya, dalam aksi konvergensi yang pertama yang skala jarak dekatnya kita mengisi
poin-poin dalam aksi konvergensi yaitu poin 2.1, 2.2, 2.3, (dan) 2.4, aksi
berikutnya tentunya kita membahas tentang TOSS stuntingnya Pak Bupati,
bagaimana aksi obati dan sayangi ini bisa dilakukan dengan baik,” ujarnya.
Tri Berharap semua rencana yang telah disusun ini dapat
segera rampung, agar program yang dibuat khususnya terkait program bapak asuh
dapat segera dipresentasikan kepada Bupati Garut secepatnya.
“Jadi bapak asuh itu nantikan akan kita bahas di sini, sudah muncul konsep-konsepnya akan kita matangkan, dan mudah-mudahan diakhir bulan ini kita bisa lapor kepada bapak (bupati) untuk melakukan aksi sayangi balita stunting dalam program bapak asuh,” tandasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar