Staf Ahli Bupati Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia, dr. Maskut Farid, mengapresiasi langkah Uniga dalam menyelenggarakan program profesi apoteker. Menurutnya, program ini tidak mudah dilaksanakan, namun Uniga mampu melaksanakan dengan baik.
"Saya sangat mengapresiasi, terutama karena saat ini Garut tengah mengembangkan layanan berbasis profesi. Diharapkan, tenaga apoteker ini bisa cepat terserap di Garut," ujar Maskut Farid.
Ia juga mengingatkan pentingnya tanggung jawab para apoteker terhadap keilmuan mereka, terutama dalam distribusi, pengadaan, dan penjualan obat sesuai aturan. "Dan dan ke pasien juga betul-betul harus dijaga karena obat itu ada sisi negatifnya, di samping juga sisi manfaatnya," tuturnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, dr. Leli Yuliani, yang turut hadir dalam acara tersebut, mengaku bangga dapat menyaksikan pelantikan apoteker baru. Ia menekankan pentingnya peran apoteker dalam memastikan kualitas, keamanan, dan efektivitas obat-obatan yang digunakan masyarakat. Profesi apoteker merupakan profesi yang sangat dibutuhkan dalam optimalisasi pelayanan kesehatan khususnya di Kabupaten Garut.
"Adek-adek apoteker ini bukan hanya sebagai orang yang ahli dalam bidang pengobatan meracik obat, tapi juga adek-adek juga adalah orang-orang nanti yang diharapkan bisa memastikan kualitas keamanan dan efektifitas obat yang dikonsumsi oleh masyarakat," pesannya.
Pihaknya menerima banyak laporan mengenai penyalahgunaan obat, sehingga diharapkan para apoteker bisa memberikan edukasi kepada masyarakat terkait keamanan obat, terutama di era teknologi yang memudahkan akses terhadap obat-obatanl.
"Teknologi sangat berkembang dengan pesat ya, beli obat-obatan juga jadi hal yang mudah didapatkan, penyalahgunaan obat itu sangat banyak sekali sehingga nanti diharapkan dengan menggunakan teknologi adek-adek sekalian bisa memberikan informasi yang banyak kepada masyarakat terkait keamanan obat-obatan ini," ucapnya.
Rektor Universitas Garut, Abdusy Syakur Amin, menyampaikan bahwa hingga saat ini, Uniga telah meluluskan 383 apoteker, termasuk 33 apoteker yang baru dilantik hari ini.
"Ini menjadi kebanggaan bagi kami, karena Uniga telah memberikan kontribusi nyata bagi bangsa melalui pendidikan di bidang kesehatan," ungkap Syakur. Ia juga menambahkan, bahwa rendahnya angka harapan hidup di Indonesia, termasuk di Garut, memerlukan kontribusi dari tenaga kesehatan, termasuk apoteker.
Uniga, lanjutnya, terus berkomitmen menjadi pelopor pendidikan di bidang kesehatan, khususnya di wilayah Priangan Timur. "Farmasi merupakan salah satu program unggulan kami, dan ini akan terus kami kembangkan untuk mendukung pembangunan kesehatan," pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar