Jakarta, 11 Maret 2023
Kementerian Kesehatan merilis pembaruan platform atau portal Sistem Informasi Sumber Daya Manusia Kesehatan (SISDMK) menjadi Sistem Integrasi Tenaga Kesehatan (Sinakes) pada Sabtu (11/3) di Jakarta.
Pembaruan ini mencakup
ketersediaan data yang lebih banyak dan lengkap serta tampilan laman yang lebih
bagus dan interaktif, sehingga memudahkan proses monitoring ketersediaan data
tenaga kesehatan di daerah.
Menteri Kesehatan Budi G.
Sadikin dalam keterangannya, mengapresiasi langkah Direktorat Jenderal Tenaga
Kesehatan dan Digital Transformation Office (DTO) yang telah berkolaborasi
untuk menyediakan data tenaga kesehatan yang akurat, terintegrasi dan
terdigitalisasi. Ia pun mendorong agar praktik baik ini diperluas.
''Saya bangga sekali sudah
menjadi seperti ini, kalau bisa semua data kemenkes diautomatisasi seperti
ini,'' kata Menkes.
Menkes berharap
pengembangan platform Sinakes terus ditingkatkan dengan tetap menjaga kualitas
datanya. Ini penting, sebab data tersebut akan menjadi acuan pemerintah untuk
membuat keputusan yang tepat dan akurat terutama terkait dengan tenaga
kesehatan.
''Buat saya kerapihan dan
kualitas data itu sangat penting, terutama untuk mendukung pemenuhan tenaga
kesehatan di daerah, nantinya bisa ketemu itu, antara supply dan demand Nakes
di masing-masing wilayah,'' jelas Menkes.
Pada kesempatan yang sama,
Chief Digital Transformation Office (DTO) Setiaji mengungkapkan bahwa pembaruan
platform ini memungkinkan pemerintah untuk mendapatkan sekaligus menyediakan
database berbagai jenis tenaga kesehatan yang akurat, terstruktur dan real time
di masing-masing wilayah di Indonesia.
Tenaga kesehatan yang
dimaksud tidak hanya nakes yang aktif namun juga nakes yang tidak aktif. Dengan
begitu, pemerintah dapat memetakan kebutuhan tenaga kesehatan di masing-masing
daerah, sehingga apabila ada kekurangan tenaga kesehatan dapat segera dipenuhi.
''Jadi kita bisa
merencanakan kebutuhan nakes secara real, nanti tentu kita bisa kembangkan
dalam hal sarana dan prasarana,'' kata Setiaji.
Setiaji menjelaskan proses
integrasi data nakes telah dimulai sejak tahun 2022. Sejauh ini, integrasi data
tenaga kesehatan telah rampung 100%, sementara kekomplitan data sudah 90%.
Mengingat pentingnya data
ini, Setiaji mendorong agar tenaga kesehatan maupun instansi kesehatan
melakukan segera melengkapinya untuk selanjutnya dapat diupdate secara berkala.
''Kita harapkan secepatnya
bisa komplit, supaya bisa digunakan untuk perencanaan, kita terus mengejarnya,''
ujar Setiaji.
Dalam implementasinya,
platform Sinakes akan diintegrasikan dengan berbagai platform kesehatan salah
satunya ASPAK, sebuah aplikasi yang menghimpun data dan informasi terkair
sarana, prasarana dan, alat kesehatan yang ada di fasilitas pelayanan
kesehatan.
Pengintegrasian ini
memungkinkan Kemenkes untuk memantau, merencanakan dan mengelola infrastruktur
dan perangkat medis yang ada di fasyankes.
''Begitu kita mau delivery
dokter kesana, dicek ada alat kesehatannya atau tidak, jangan sampai sudah
didelivery kesana misalnya dokter jantung tapi alatnya tidak ada, atau
kebalikannya, disana sudah ada alatnya tapi dokternya tidak ada, kita bisa
delivery,'' jelasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar