GOSIPGARUT.ID
— Penjabat (Pj) Bupati
Garut, Barnas Adjidin, mengatakan Kabupaten Garut merupakan daerah rawan
bencana, baik saat musim hujan yang dapat menyebabkan banjir dan longsor,
maupun musim kemarau yang rentan terhadap kekeringan.
“Oleh karena itu, kesiapsiagaan menghadapi bencana, baik
kekeringan atau bencana lainnya, harus kita siapkan sebaik-baiknya,” tandas
dia, saat memimpin apel gelar pasukan dalam rangka kesiapsiagaan menghadapi
bencana kekeringan dan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) tahun 2024, di
Lapangan Sekretariat Daerah (Setda) Garut, Jalan Pembangunan, Kamis (1/8/2024).
Menurut Barnas, bencana adalah hal yang tidak dapat diprediksi dan dapat
menimbulkan kerugian baik materi maupun jiwa. Oleh karena itu, ia menegaskan
mitigasi bencana dipandang sangat penting, salah satunya melalui edukasi.
“Kabupaten Garut memiliki wilayah yang cukup luas, sehingga tidak
mungkin pemerintah dapat menangani bencana sendirian. Kita harus berkolaborasi
dengan TNI, Polri, masyarakat, serta pegiat kebencanaan,” ujar Barnas.
Ia juga menyarankan agar rapat koordinasi kebencanaan dilakukan secara
berkelanjutan, minimal setiap tiga bulan sekali, untuk memastikan kesiapan
menghadapi bencana yang mungkin terjadi.
Selain itu, Barnas mengungkapkan bahwa Kabupaten Garut memiliki lahan
hutan dan pertanian yang luas. Oleh karenanya, mitigasi bencana perlu dilakukan
untuk mencegah kebakaran akibat kekeringan.
“Kita harus memitigasi kebakaran hutan yang tentunya akan merugikan kita
semua, baik dari segi udara, asap, maupun dampak bagi masyarakat di
sekitarnya,” katanya. (Nindi N)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar