GARUT, Tarogong Kidul - Dalam upaya mewujudkan new zero stunting di Kabupaten Garut, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut, Selasa (31/1/2023), di Lapan Sekretariat Daerah (Setda) Garut, Jalan Pembangunan, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, mencanangkan Kick Off Gerakan Ibu Hamil (Bumil) Sehat Bayi Sehat melalui slogan MELANI yang berakronim Memastikan Semua Ibu Hamil Terlayani. Pencanangan tersebut sebagai langkah percepatan penurunan Angka Kematian Ibu/Angka Kematian Bayi (AKI/AKB), dan stunting serta menciptakan desa sehat prima.
Sekretaris Daerah (Sekda)
Kabupaten Garut, Nurdin Yana, mengatakan, ada beberapa segmentasi yang menjadi
konsentrasi pemerintah, salah satunya terkait penurunan signifikan angka
stunting di Kabupaten Garut.
Ia juga memaparkan berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan
(Kemenkes) data stunting di Kabupaten Garut mengalami penurunan yang cukup
signifikan, hal tersebut terjadi karena banyaknya intervensi yang dilakukan
oleh Pemkab Garut salah satunya melalui program Temukan, Obati, Sayangi balita
Stunting (TOSS).
"Ini hasil penilaian
dari Kemenkes (Kementerian Kesehatan) yang notabenenya ketika di awal
keberangkatan mereka mengisyarakatkan bahwa masyarakat kita yang stunting ada
35%, nah hari ini 23%, Alhamdulillah sesuatu yang cukup menggembirakan
kita," ujarnya.
Nurdin menjelaskan di Kabupaten Garut ada sekitar 51.844 ibu hamil dengan 4 ribu di antaranya memiliki kondisi yang berisiko tinggi, dan ibu hamil tersebut akan diintervensi oleh Pemkab Garut melalui program yang bernama Melani.
Target lain dari program
Melani, sebut Nurdin, adalah dalam rangka menurunkan AKI/AKB di Kabupaten Garut
dengan harapan akhirnya mampu mewujudkan new zero stunting di Kabupaten Garut.
"Dan insya Allah bagi
mereka yang katakanlah terkategori berisiko tinggi ibu hamil, itu kita
yakinkan disimpan disitu bendera yang mengisyaratkan "ini lo (yang
memerlukan intervensi)", dan konsep kita hari ini dengan konsep
melayaninya adalah meyakinkan semua ibu hamil terlayani untuk menuju apa?
Menuju ibu melahirkan dengan selamat, anak sehat, new zero stunting ini ni
target kita," katanya.
Selanjutnya, Nurdin
mengungkapkan bahwa pihaknya hari ini juga membentuk desa sehat di 67 desa yang
menjadi pilot project, di mana untuk desa sehat ini ada beberapa indikator yang
ingin dicapai mulai dari open defecation free (ODF), Sanitasi Total Berbasis
Masyarakat (STBM) yang harus berjalan, hingga penyediaan bank sampah.
"Jadi para kepala
Puskesmas bertanggung jawab untuk melakukan tadi, mudah-mudahan seperti itu,
saya akan melapor kepada Pak Bupati, mungkin saja nanti kepada desa yang
betul-betul sehat real tidak hanya nomenklatur itu akan diberikan _reward_
kepada mereka, seperti itu," ucapnya.
Sementara itu, Kepala
Dinas Kesehatan (Dinkes), dr. Maskut Farid, menuturkan jika pemberian makanan
tambahan (PMT) TOSS pada balita stunting selama 90 hari menunjukkan
keberhasilan, bahwa sekitar 40% balita yang diberikan PMT melalui TOSS menjadi
tidak stunting, dan angka tadi diperkuat dengan hasil survei Studi Status Gizi
Indonesia (SSGI) tahun 2022, stunting di Kabupaten Garut turun drastis dari
35,2% menjadi 23,6%.
Ia juga memaparkan jika
gerakan bumil sehat bayi sehat dengan slogan Melani ini merupakan bentuk
lanjutan dari percepatan penurunan stunting yang fokus pada ibu hamil yang
bersanding dengan kegiatan TOSS yang tetap berjalan dan fokus pada pemberian
PMT balita stunting.
"Adapun slogan
gerakan bumil sehat bayi sehat adalah Melani yaitu memastikan semua ibu hamil
terlayani, ibu selamat, bayi sehat tidak stunting, dengan memastikan semua ibu
hamil di Kabupaten Garut mendapatkan 5 paket pelayanan kesehatan terbaik, dan
bagi ibu hamil resiko tinggi akan mendapatkan perhatian, pemantauan dan bantuan
sesuai permasalahan yang dihadapi," tuturnya.
Ada 5 paket layanan dalam
Melani ini yakni memastikan semua ibu hamil diperiksa kehamilannya 6 kali dan 2
kali diperiksa dengan dokter dan USG, kemudian memastikan semua ibu hamil
mengkonsumsi gizi seimbang sesuai porsi selama kehamilan, untuk mencegah ibu
hamil kurang gizi/KEK (Kekurangan Energi Kronis), lalu memastikan semua ibu
hamil mengkonsumsi tablet tambah darah 90 hari, selanjutnya memastikan semua
ibu hamil mengikuti kelas ibu hamil di desa masing-masing dan tergabung dalam kelas
ibu hamil online se-Kabupaten Garut, hingga akhirnya memastikan semua ibu hamil
bersalin di fasilitasi pelayanan kesehatan (Fasyankes)
"Sasaran gerakan
Melani adalah 51.844 ibu hamil di Kabupaten Garut untuk mendapatkan 5 paket
layanan terbaik, dan sekitar 4-5 ribu ibu hamil risiko tinggi yang perlu
mendapatkan, perhatian, pemantaun dan bantuan, adapun 4-6 ribu ibu hamil resiko
tinggi ini, rumahnya akan ditandai dengan bendera dan diintervensi bersama
lintas sektor dan lintas program," kata dr. Maskut.
Kadinkes Garut
menambahkan, dalam kegiatan ini juga dilakukan pencanangan desa sehat sebagai
tindak lanjut peningkatan kualitas hidup sehat bagi masyarakat.
Desa sehat sendiri adalah
desa yang masyarakatnya mandiri untuk hidup sehat, dengan memenuhi indikator
seperti peningkatan kualitas ODF, kampanye Gerakan Masyarakat Sehat (Germas) di
desa/kelurahan, pengelolaan sampah keluarga dengan bank sampah yang bernilai
ekonomi, pemanfaatan lingkungan dan pekarangan rumah dengan tanaman yang
bermanfaat dan dapat memenuhi kebutuhan gizi keluarga, dan pemberdayaan kader
kesehatan sebagai agent of change transformasi layanan kesehatan primer pada
posyandu prima.
"Kegiatan desa sehat
dilaksanakan bertahap pada 67 desa/kelurahan terpilih tiap wilayah kerja
puskesmas, yang akan dilakukan pendampingan dan pemantauan indikator
keberhasilan pencapaian desa sehat," tandasnya.
A. Kecamatan dengan Zero AKI AKB
1. Kecamatan Pameungpeuk,
2. Kecamatan Cisewu,
B. Puskesmas dengan Zero AKI AKB
1. Puskesmas Pameungpeuk, Kec. Pameungpeuk
2. Puskesmas Cisewu, Kec. Cisewu
C. Puskesmas dengan Cakupan K6 tertinggi
1. Puskesmas Bayongbong, Kec. Bayongbong
2. Puskesmas Guntur, Kec. Garut Kota
3. Puskesmas Pasundan, Kec. Garut Kota
D. Puskesmas dengan Cakupan Linfaskes tertinggi
1. Puskesmas Siliwangi. Kec. Garut Kota
2. Puskesmas Wanaraja, Kec. Wanaraja
3. Puskesmas Leuwigoong, Kec. Leuwigoong
E. Bidan Desa terpencil yang berdedikasi tinggi dalam penurunan AKI AKB dan stunting
1. Bidan Nia, Desa Gunung Jampang, Kec. Bungbulang
2. Bidan Lastri Ernawati, Desa Tipar, Kec. Cikelet
3. Bidan Purofitriani, Desa Cigaronggong, Kec. Cibalong
F. Puskesmas dan Kecamatan dengan hasil terbaik pemantaun PMT TOSS Stunting
1. Puskesmas Cipanas, Kec. Tarogong Kaler
2. Puskesmas Tarogong, Kec. Tarogong Kaler
3. Puskesmas Siliwangi, Kecamatan Garut Kota
G. Kecamatan simbolis menerima bendera penanda ibu hamil resiko tinggi
1. Camat, Kecamatan Limbangan
2. Camat, Kecamatan Samarang
3. Camat, Kecamatan Bungbulang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar