“Sebagian besar benjolan payudara bersifat jinak dan tidak disebabkan oleh kanker. Sebab, terdapat beberapa kondisi yang juga dapat menimbulkan benjolan pada payudara. Misalnya seperti kelainan fibrokistik, fibrosis, kista, fibroadenoma, hingga intraductal papilloma.”
Meski dapat menimbulkan kepanikan, tumbuhnya benjolan pada
payudara sebenarnya tidak selalu menjadi pertanda akan kanker payudara. Sebab,
benjolan pada payudara juga dapat disebabkan oleh tumor jinak yang umumnya
tidak berbahaya. Selain itu, tumbuhnya benjolan pada payudara juga dapat
terjadi akibat pembengkakan lokal atau tonjolan yang terasa berbeda dari
jaringan payudara di sekitarnya.
Nah, agar kamu tidak langsung panik secara berlebihan, sebaiknya
ketahuilah beberapa kondisi penyebab benjolan pada payudara selain kanker.
Penasaran apa saja? Yuk simak informasinya di sini!
Penyebab Benjolan pada Payudara Selain Kanker
Kelainan fibrokistik
Fibrosis
Kista
Fibroadenoma
Intraductal papilloma
Benjolan pada payudara umumnya disebabkan oleh beberapa kondisi
yang bersifat jinak atau non kanker. Nah, berikut adalah beberapa kondisi
tersebut, antara lain:
Pada kebanyakan kasus, benjolan pada payudara dipicu oleh
kondisi fibrosis atau kista. Kondisi tersebut merupakan perubahan abnormal pada
jaringan payudara dan tidak bersifat ganas. Perubahan ini biasanya disebut
perubahan payudara fibrokistik dan ditandai oleh beberapa gejala.
Contohnya seperti benjolan pada payudara, rasa sakit, atau
bahkan bengkak pada payudara. Gejala-gejala tersebut dapat semakin memburuk
ketika seorang wanita mengalami menstruasi.
Akibat kondisi ini, benjolan yang terasa bisa lebih dari satu,
dan terkadang dari puting keluar sedikit cairan berwarna keruh. Keadaan ini
umum dialami oleh wanita usia produktif dan bisa terjadi di salah satu payudara
atau keduanya.
Benjolan yang disebabkan oleh fibrosis memiliki jaringan yang
hampir mirip dengan jaringan luka. Jika diraba, fibrosis pada payudara terasa
kenyal, padat, dan keras. Namun, kamu tidak perlu khawatir. Kelainan ini tidak
menyebabkan atau berkembang menjadi kanker payudara.
Benjolan di payudara akibat kista umumnya adalah kantung yang
berisi cairan. Adanya kista biasanya akan terdeteksi ketika ukurannya sudah
membesar atau disebut (kista makro), yang mana ukurannya bisa mencapai 2,5-5
sentimeter. Pada tahap ini, maka benjolan di payudara sudah bisa dirasakan jika
diraba.
Sama halnya dengan kelainan fibrokistik, kista juga bisa
membesar dan menjadi lunak saat mendekati masa menstruasi. Benjolan kista
payudara biasanya berbentuk bulat atau lonjong, dan mudah digerakkan atau
berpindah-pindah ketika disentuh. Meski begitu, benjolan kista dan benjolan
solid lainnya akan susah dibedakan. Oleh karena itu, pemeriksaan lebih lanjut
diperlukan untuk mendapatkan diagnosis yang akurat.
Fibroadenoma merupakan salah satu jenis tumor jinak yang paling
sering dialami perempuan. Ciri-ciri benjolan ini adalah bisa digerakkan atau
berpindah-pindah tempat. Apabila ditekan, benjolan pun akan terasa padat atau
solid, berbentuk bulat atau oval dan kenyal. Tidak seperti kondisi yang lain,
benjolan yang terjadi akibat kondisi ini tidak menimbulkan rasa sakit ketika
ditekan.
Fibroadenoma umumnya dialami oleh perempuan berusia 20-30 tahun.
Selain itu, benjolan fibroadenoma cenderung memerlukan waktu lama untuk bertambah
besar. Namun, bukan tidak mungkin ukurannya menjadi sangat besar. Berita
baiknya, fibroadenoma juga tidak akan berkembang menjadi kanker, layaknya
fibrosis serta kista.
Intraductal papilloma juga merupakan tumor jinak yang tidak
berpotensi kanker dan keberadaannya terbentuk pada kelenjar susu. Kondisi ini
rentan dialami mereka yang berusia 35 hingga 55 tahun. Biasanya,
intraductal papilloma bisa diraba berupa satu benjolan cukup besar yang
terletak dekat dengan puting, atau bisa juga berbentuk beberapa benjolan kecil
yang terletak jauh dari puting. Jika intraductal papilloma terdiri hanya dari
satu benjolan saja dan berada dekat dengan puting, maka kondisi ini bukan
faktor risiko peningkatan kanker payudara.
Itulah penjelasan terkait beberapa kondisi yang dapat
menyebabkan benjolan pada payudara selain kanker. Mulai dari kelainan
fibrokistik, fibrosis, hingga intraductal papilloma. Akan tetapi, kamu harus
tetap waspada dan memeriksakan diri ke dokter jika benjolan payudara tumbuh
bersamaan dengan benjolan di ketiak atau disertai beberapa gejala lain.
Contohnya seperti puting yang berputar ke dalam, kulit berlesung
atau keluarnya cairan puting yang disertai darah. Sebab, beberapa gejala
tersebut merupakan indikasi awal akan kanker payudara.
Berikut adalah rekomendasi dokter spesialis yang siap menjawab
semua pertanyaan kamu:
1. dr. Rahmawati Minhajat, PhD, Sp.PD-KHOM
Beliau merupakan Dokter Spesialis Penyakit Dalam (Hematologi dan
Onkologi Medik) yang aktif melayani pasien di RS Stella Maris Makassar. Beliau
yang tergabung dalam Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia
(PAPDI) dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) ini, dapat memberikan layanan
konsultasi seputar hematologi dan onkologi medik.
2. dr. Haris Maruli, Sp.B(K)Onk
Beliau merupakan seorang Dokter Spesialis Bedah Onkologi yang
aktif melayani pasien di RSUP Persahabatan, RS Premier Jatinegara. Beliau yang
tergabung dalam Ikatan Ahli Bedah Indonesia dan Ikatan Dokter Indonesia sebagai
anggota ini, dapat memberikan layanan konsultasi seputar bedah onkologi.
3. dr. Bajuadji, Sp.B (K) Onk
dr. Bajuadji, Sp.B(K)Onk merupakan seorang Dokter Spesialis
Bedah Onkologi yang aktif melayani pasien di RS Mayapada Tangerang. Beliau
tergabung dalam Ikatan Ahli Bedah Indonesia dan Ikatan Dokter Indonesia dan
dapat memberikan layanan konsultasi seputar bedah onkologi.
sumber: halodoc.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar