HARIANGARUTNEWS.COM –
Wakil Bupati Garut, dr. Helmi Budiman menghadiri acara Rembuk Stunting Tingkat
Kabupaten Garut di Ballroom Hotel Harmoni, Jalan Cipanas Baru, Kecamatan
Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Selasa (26/07/2022). Acara dihadiri seluruh
Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemerintah Kabupaten
(Pemkab) Garut.
Wabup
Helmi mengatakan, Rembuk Stunting ini merupakan bentuk keseriusan pemerintah
daerah dalam rangka menurunkan angka Stunting, dari hasil pendataan pengukuran
balita yang sebelumnya telah dilakukan dalam Bulan Penimbangan Stunting (BPS)
pada Juni 2022 lalu.
“Ini kan angkanya 15,6 persen memang ini sudah dibawah daripada
standar WHO, namun pemerintah pusat menginginkan kita di angka 14 persen (di)
tahun 2024. Kita mengejar 2023 sudah tercapai mudah-mudahan,” ucapnya.
Helmi
memaparkan, saat ini pihaknya akan mengoptimalkan kinerja dari tim pendamping
keluarga yang saat ini berjumlah hampir 6 ribu. Ia menyebutkan, sasaran dari
pemerintah daerah saat ini bukan hanya keluarga yang memiliki balita stunting
saja, akan tetapi juga keluarga yang berisiko stunting.
“Nah
ini saya jumlahkan ada sekitar 230 ribuan (sasaran), inilah sasaran yang harus
kita optimalkan agar betul-betul keluarga yang berisiko ini tidak menghasilkan
stunting yang baru. Jadi stunting yang lama kita sembuhkan tidak stunting lagi,
stunting yang baru kita stop,” katanya.
Wabup
Helmi menyebutkan, dirinya akan turun langsung ke kecamatan-kecamatan untuk
mengecek apakah tim pendamping keluarga di daerah tersebut sudah berjalan
dengan baik atau tidak.
Berdasarkan
data pengukuran stunting sebelumnya, dr. Helmi menyampaikan, bahwa hasil dari
pengukuran tersebut lebih akurat karena semua balita stunting di Kabupaten
Garut dilakukan pengukuran, pengukurannya menggunakan alat ukur standar
internasional, serta pengukuran ini dilakukan oleh tenaga kesehatan yang
terlatih.
Pemkab
Garut, imbuh dia, menargetkan pada tahun 2023 angka stunting di Kabupaten Garut
bisa terus menurun hingga angka 14%, sesuai dengan target nasional.
“Mudah-mudahan
kalau kita serius yang stunting ini bisa turun menjadi 14 persen, saya optimis
itu tahun 2023. Enam bulan dari sini angka aman tuh 14 persen maksimal 14
persen,” harapnya.
Sementara
itu, Kabid Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Dinas Kesehatan (Dinkes) Garut dr. Tri
Cahyo Nugroho mengatakan, sebelumnya dalam pelaksanaan BPS pihaknya memiliki
sasaran pengukuran jumlah balita sebanyak 220.042 balita.
“Adapun
jumlah balita yang ditimbang atau hadir di posyandu atau sudah dilakukan
swiping adalah 205.062 atau 92,8%.
Adapun hasil balita stunting sebagai berikut jumlah balita stunting 31.943 atau 15,6 persen,” ucapnya.
Ia
juga mengatakan, tujuan dari diselenggaraannya rembuk stunting ini adalah
adanya dokumen hasil analisa situasi dan rancangan rencana kegiatan intervensi
penurunan stunting yang terintegrasi.
“Yang
kedua deklarasi komitmen pemerintah dan seluruh stakeholder yang hadir untuk
berperan dalam upaya pencepatan penurunan stunting baik dalam pencegahan maupun
pengobatan,” tandasnya.
SUMBER BERITA HARIAN GARUT NEWS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar