Wakil Bupati Garut Helmi Budiman menyerahkan bantuan makanan tambahan bagi anak sebagai upaya mengatasi kasus "stunting" di Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Kamis (30/6/2022). (FOTO ANTARA/HO-Diskominfo Garut)
Garut, Jabar (ANTARA) -
Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat siap mengalokasikan anggaran yang
difokuskan pada pemberian gizi tambahan untuk mengatasi masalah kasus
"stunting" atau gagal tumbuh pada anak yang selama ini menjadi
perhatian pemerintah pusat maupun daerah.
"Ya kalau 'stunting' itu pasti harus diberikan makanan, enggak ada cara
lain, kasih makanan," kata Wakil Bupati Garut Helmi Budiman usai
memberikan bantuan paket makanan tambahan secara simbolis kepada anak-anak di
Garut Kota, Kamis.
Ia mengatakan Pemkab Garut telah menerjunkan
Tim Percepatan Penanganan Stunting (TPPS) Garut dengan melibatkan semua satuan
kerja perangkat daerah sejak 1 Juni yang saat ini capaiannya sudah 90 persen
dari total yang harus diperiksa sebanyak 215.615 balita.
Proses pemeriksaan balita, kata dia, masih terus dilakukan, hasilnya berapa
banyak nanti akan menjadi perhatian khusus, salah satunya memberikan makanan
tambahan yang bergizi setiap bulan.
"Hasil penelitian ternyata yang harus kita berikan itu adalah yang banyak
protein. Jadi kenapa, karena hasil penelitian, protein yang jarang dikonsumsi
oleh anak-anak kita yang terkena 'stunting', nah protein ini lah yang kita
coba, tadi telur ya, kemudian juga susu, daging," katanya.
Ia menyampaikan selain siap dialokasikan anggaran dari Pemkab Garut, ada juga
dari anggaran desa yang siap membantu menangani anak kekurangan gizi.
Selain itu, Wabup berharap peran semua elemen
masyarakat terutama kalangan ekonomi mampu untuk bersama-sama membantu
mengatasi masalah anak yang gagal tumbuh dengan menyediakan makanan bergizi.
"Partisipasi masyarakat penting untuk membantu kalau misalkan ada yang
'stunting' bisa segera diberikan makanan," kata Helmi Budiman .
Camat Garut Kota Teten Sundara mengatakan
wilayah Garut Kota salah satu kecamatan yang cukup tinggi kasus anak gagal
tumbuh, untuk itu upaya mengatasinya dengan memberikan bantuan kepada keluarga
yang memiliki balita kekurangan asupan gizi.
Selanjutnya, kata dia, kecamatan akan melakukan kerja sama dengan bagian gizi
di puskesmas untuk pemberian makanan bergizi dalam rangka mengatasi masalah
kasus anak gagal tumbuh.
"Kami rencananya akan kerja sama dengan bagian gizi dari tiga puskesmas
apa yang harus dilakukan oleh kami dari tim 'stunting' kecamatan,"
demikian Teten Sundara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar