Apel dipimpin oleh Camat Cisurupan Mamun, S.Pd, M.Pd menyampaikan amanatnya Apel Siaga Bencana 2023 merupakan suatu forum kegiatan antar lembaga pemerintah, non pemerintah, masyarakat dan lembaga usaha untuk kesiapsiagaan dalam menghadapi kemungkinan terjadinya bencana.
Kegiatan ini juga sebagai sarana untuk mengumpulkan kapasitas daerah, sarana dan prasarana logistik termasuk sumber dana dari berbagai unsur, untuk menguji kemampuan dan ketrampilan dalam memobilitasi sumber daya serta pengoperasian sarana dan prasarana penanggulangan bencana.
Dirinya berharap, apel siaga bencana ini bukan hanya kegiatan seremonial belaka, tetapi merupakan manifestasi kesiapan Pemerintah Daerah, TNI, Polri maupun berbagai komponen masyarakat dalam mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan apabila terjadi bencana.
“Kita semua menyadari, bahwa bencana alam memang tidak dapat ditolak. Tetapi yang lebih penting adalah bagaimana upaya kita semua untuk dapat meminimalisir dampak yang mungkin terjadi akibat bencana tersebut atau yang biasa disebut dengan mitigasi bencana,” katanya.
Oleh karena itu, lanjut Camat, hendaknya pihak-pihak terkait dapat memberikan berbagai informasi kepada warga, khususnya masyarakat yang berada di kawasan rawan bencana. Sehingga masyarakat akan memahami apa-apa yang harus dilakukan, apabila sewaktu-waktu terjadi bencana.
Apalagi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah memprediksi bahwa awal musim hujan sudah mulai meningkat .
“Untuk itu perlu saya tegaskan bahwa penanggulangan bencana alam bukan hanya tugas Pemerintah Daerah, TNI, Polri, SAR maupun instansi terkait semata, namun kita semua harus menyadari, bahwa tanggap bencana merupakan panggilan kemanusiaan dan menjadi tanggung jawab kita bersama selaku masyarakat Kabupaten Garut, khususnya wilayah kerja Kecamatan Cisurupan,” tandasnya.
Menurutnya, semua pihak tidak boleh lengah dengan kondisi ini, sekalipun berada pada kondisi aman, namun perlu mengantisipasi melalui penyusunan rencana penanggulangan bencana yang baik (good disaster management plan) sebagai bentuk upaya pencegahan dan mitigasi bencana.
Dikatakan, dalam kegiatan ini meliputi pengaktifan pos-pos siaga bencana dengan segenap unsur pendukungnya, pelatihan atau simulasi siaga bagi setiap sektor, serta penyiapan sarana lainnya.
Lebih jauh camat menjelaskan, yang perlu dipersiapkan sebagai bentuk antisipasi meliputi pengkajian secara cepat dan tepat terhadap lokasi, kerusakan, kerugian, dan sumber daya, penentuan status keadaan darurat bencana serta penyelamatan dan pemulihan sarana prasarana vital yang ada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar