Lomba belanja ini melibatkan 32 Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemkab Garut, masing-masing SKPD mengirimkan dua regu yang terdiri dari 10 orang per regu. Setiap regu berbelanja di tiga zona yang sudah ditentukan, dengan ketua regu membawa uang sebesar Rp100 ribu dan anggota regu membawa Rp50 ribu. Zona dimaksud adalah zona 1 dimulai dari Gapura Lokasi Relokasi Sementara hingga pertigaan Gang Lio, kemudian Zona 2 dari pertigaan Gang Lio hingga rel kereta api, dan Zona 3 dari rel kereta api hingga ke ujung jalan Pasar Baru (samping Garut Plaza).
Penjabat (Pj) Bupati Garut, Barnas Adjidin, menyatakan bahwa lomba ini adalah salah satu upaya Pemkab Garut untuk membuat masyarakat bahagia melalui kegiatan seperti car free day, jalan sehat, dan lomba belanja. Menurut Barnas, kriteria penilaian lomba ini mencakup variasi, kecepatan, dan jumlah pengeluaran belanja.
Barnas menekankan bahwa dukungan terhadap PKL merupakan tanggung jawab bersama guna mendukung Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), khususnya para PKL yang berada di lokasi relokasi sementara.
"Kita harus juga turut membantu mereka-mereka yang saya yakin kesulitan lah di dalam kehidupan ekonominya, oleh karena itu dalam rangka mendukung kehidupan mereka," ujar Barnas.
Ia berharap kegiatan ini nantinya bisa diikuti oleh elemen-elemen lain yang ada di Kabupaten Garut, sehingga kebahagiaan bisa didapatkan oleh para PKL khususnya yang menempati lokasi relokasi.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Garut, Didit Fajar Putradi, menambahkan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk menghidupkan kawasan Pasar Baru dan meningkatkan penjualan para PKL.
"Kita berbagi rezeki semuanya, karena 32 SKPD hari ini saja berarti ada 320 orang kali 2, ada 640 orang, 500 orang saja berbelanja dengan sukses begitu ia menghabiskan uangnya, saya kira lumayan omset di Pasar Baru ini," tutur Didit.
Didit juga berharap kegiatan ini dapat diikuti oleh elemen lain di Kabupaten Garut, seperti kecamatan, sekolah, puskesmas, hingga BUMD dan BUMN. Dengan demikian, banyak orang tahu bahwa lokasi relokasi PKL ini merupakan salah satu alternatif yang bisa digunakan untuk mencari kebutuhan rumah tangga ataupun yang lainnya.
"Jadi nanti setelah dinilai jumlah belanjaannya, uangnya juga terhitung nanti sudah habis begitu, yang Rp50 ribu itu barangnya ya menjadi hak miliknya dibawa pulang ke rumahnya masing-masing begitu ya," ungkapnya.
Salah seorang pedagang kaos kaki, Entis (40), menyambut baik lomba belanja ini karena membantu meningkatkan penjualan, meskipun ia berharap ada kepastian terkait durasi relokasi.
"Ya sementawis (sementara) mah tanggapan saya sih bagus juga, jadi bikin teman-teman pedagang semangat lagi jualannya," ucap Entis.
Meski demikian, Ia mengakui bahwa penjualan di Pasar Baru masih dirasa sepi, berbeda ketika dirinya berjualan di Jalan Ahmad Yani yang hasil jualannya terbilang lumayan. Oleh karena itu, Ia berharap pemerintah memberikan kepastian terkait waktu dari lokasi relokasi sementara di Pasar Baru ini.
"Kan dari kemarin-kemarin ini kan sementara, tah sampai kapan watkunya, kepastiannya," tandasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar