Kegiatan Vaksinasi Covid-19 Pada Kegiatan BLT DD Desa Cisurupan
CISURUPAN GARUT, Rabu , 27 Juli 2022 - Pada kesempatan kali ini Desa Cisurupan Kecamatan Cisurupan sedang mengadakan pembagian BLT DD pada
masyarakat di wilayah kerjanya, dan juga berkoordinasi dengan UPT Puskesmas Cisurupan dan POLRES Garut untuk mengadakan gerai vaksinasi Covid-19
bagi yang belum melakukan vaksinasi covid-19.
Dari hasil laporan
vaksinasi pada kegiatan tersebut banyak masyarakat yang melakukan vaksin
booster tahap 3 selain itu banyak yang masuk dalam kategori lansia. Pada
kegiatan tersebut pun berjalan lancar dan kondusif. serta masyarakat juga
memahami dan menerima untuk divaksinasi booster tahap 3.
Semoga dengan vaksinasi booster yang
telah diberikan membuat masyarakat lebih teredukasi
akan manfaat vaksin, serta semoga tidak terjadi lagi penambahan kasus positif
covid-19 di wilayah
kerjanya demikian pungkas Taofik Maoludin, A.Md, Kep Selaku
Korim Vaksinasi.
Bulan Imunisasi Anak Nasional Digelar Agustus 2022, Ini Pesan Wakil Bupati Garut
HARIANGARUTNEWS.COM – Bulan Imunisasi Anak
Nasional (BIAN) pelaksanaannya hanya tinggal beberapa hari lagi, BIAN akan
mulai dilaksanakan pada Bulan Agustus 2022. Agar berhasil dalam pencapaiannya,
sebelum BIAN dilaksanakan, terlebih dahulu dilakukan Rapat Koordinasi (Rakor)
Lintas Sektor guna mendukung kesuksesan di Hotel Santika, Senin (25/07/2022).
Wakil Bupati Garut dr. Helmi Budiman yang
hadir dalam Rakor menyampaikan, bahwa ini merupakan rapat konsolidasi pra BIAN.
Semua camat harus mengkoordinasikan kegiatan BIAN dan Puskesmas sebagai leading
sektornya.
“Rapat kali ini adalah rapat konsolidasi semua
camat harus mengkoordinasikan kegiatan BIAN dan Puskesmas sebagai leading
sektornya,” kata Helmi dalam sambutannya.
Helmi juga menambahkan, bahwa imunisasi ini
salah satunya dapat mencegah penyakit Difteri. Difteri ini, kata Dia, lebih
mengerikan daripada Covid-19 dengan angka kematian 10% – 40%. Selain itu, Helmi
juga menyinggung tentang Vaksinasi Covid-19 untuk Booster harus mencapai
minimal 50%. Ia meminta agar segera tercapai target.
“Imunisasi ini salah satunya dapat mencegah
penyakit Difteri, Difteri ini lebih mengerikan daripada Covid-19 dengan angka
kematian 10% – 40%. Untuk Vaksinasi Covid-19 khususnya Dosis 3 atau Booster
harus mencapai minimal 50%,” tandas Wakil Bupati.
Pada saat yang sama, Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten Garut, dr. Maskut Farid menuturkan, bahwa program imunisasi selama
masa pandemi mengalami penurunan dan hal ini sangat beresiko akan terjadinya
Kejadian Luar Biasa (KLB).
Dalam rangka memberikan perlindungan terhadap
anak, lanjut Maskut, maka BIAN yang akan dilaksanakan pada bulan Agustus, harus
disukseskan dan diperlukan juga kolaborasi dengan berbagai sektor.
Pantauan media, Rakor persiapan BIAN tersebut
dihadiri oleh unsur Forkopimda, Ketua TP PKK Kabupaten Garut, Kasie Surveilans
dan Imunisasi Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, WHO, seluruh kepala
puskesmas, para camat termasuk organisasi profesi yang ada di Kabupaten Garut,
seperti Ikatan Dokter Indonesi (IDI), Persatuan Perawat Nasional Indonesia
(PPNI) dan Ikatan Bidan Indonesia (IBI). Pada Rakor tersebut juga dilakukan
penandatanganan Komitmen Bersama untuk mensukseskan BIAN. (Yans)
Pemkab Garut Menargetkan Angka Stunting Turun Hingga 14% di Tahun 2023
HARIANGARUTNEWS.COM –
Wakil Bupati Garut, dr. Helmi Budiman menghadiri acara Rembuk Stunting Tingkat
Kabupaten Garut di Ballroom Hotel Harmoni, Jalan Cipanas Baru, Kecamatan
Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Selasa (26/07/2022). Acara dihadiri seluruh
Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemerintah Kabupaten
(Pemkab) Garut.
Wabup
Helmi mengatakan, Rembuk Stunting ini merupakan bentuk keseriusan pemerintah
daerah dalam rangka menurunkan angka Stunting, dari hasil pendataan pengukuran
balita yang sebelumnya telah dilakukan dalam Bulan Penimbangan Stunting (BPS)
pada Juni 2022 lalu.
“Ini kan angkanya 15,6 persen memang ini sudah dibawah daripada
standar WHO, namun pemerintah pusat menginginkan kita di angka 14 persen (di)
tahun 2024. Kita mengejar 2023 sudah tercapai mudah-mudahan,” ucapnya.
Helmi
memaparkan, saat ini pihaknya akan mengoptimalkan kinerja dari tim pendamping
keluarga yang saat ini berjumlah hampir 6 ribu. Ia menyebutkan, sasaran dari
pemerintah daerah saat ini bukan hanya keluarga yang memiliki balita stunting
saja, akan tetapi juga keluarga yang berisiko stunting.
“Nah
ini saya jumlahkan ada sekitar 230 ribuan (sasaran), inilah sasaran yang harus
kita optimalkan agar betul-betul keluarga yang berisiko ini tidak menghasilkan
stunting yang baru. Jadi stunting yang lama kita sembuhkan tidak stunting lagi,
stunting yang baru kita stop,” katanya.
Wabup
Helmi menyebutkan, dirinya akan turun langsung ke kecamatan-kecamatan untuk
mengecek apakah tim pendamping keluarga di daerah tersebut sudah berjalan
dengan baik atau tidak.
Berdasarkan
data pengukuran stunting sebelumnya, dr. Helmi menyampaikan, bahwa hasil dari
pengukuran tersebut lebih akurat karena semua balita stunting di Kabupaten
Garut dilakukan pengukuran, pengukurannya menggunakan alat ukur standar
internasional, serta pengukuran ini dilakukan oleh tenaga kesehatan yang
terlatih.
Pemkab
Garut, imbuh dia, menargetkan pada tahun 2023 angka stunting di Kabupaten Garut
bisa terus menurun hingga angka 14%, sesuai dengan target nasional.
“Mudah-mudahan
kalau kita serius yang stunting ini bisa turun menjadi 14 persen, saya optimis
itu tahun 2023. Enam bulan dari sini angka aman tuh 14 persen maksimal 14
persen,” harapnya.
Sementara
itu, Kabid Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Dinas Kesehatan (Dinkes) Garut dr. Tri
Cahyo Nugroho mengatakan, sebelumnya dalam pelaksanaan BPS pihaknya memiliki
sasaran pengukuran jumlah balita sebanyak 220.042 balita.
“Adapun
jumlah balita yang ditimbang atau hadir di posyandu atau sudah dilakukan
swiping adalah 205.062 atau 92,8%.
Adapun hasil balita stunting sebagai berikut jumlah balita stunting 31.943 atau 15,6 persen,” ucapnya.
Ia
juga mengatakan, tujuan dari diselenggaraannya rembuk stunting ini adalah
adanya dokumen hasil analisa situasi dan rancangan rencana kegiatan intervensi
penurunan stunting yang terintegrasi.
“Yang
kedua deklarasi komitmen pemerintah dan seluruh stakeholder yang hadir untuk
berperan dalam upaya pencepatan penurunan stunting baik dalam pencegahan maupun
pengobatan,” tandasnya.
SUMBER BERITA HARIAN GARUT NEWS
Pemberian SERBET
CISURUPAN GARUT. Senin 25 Juli 2022 bertempat di Ruang TB
Puskesmas Cisurupan Petugas TB H. Ade
Sudrajat, S. Kep, Ners memberikan sertifikat kesembuhan kepada 1
orang pasien tuberkulosis resisten obat (tb-ro) yang dihadiri oleh Kepala Puskesmas dan juga dari PJ Surveilans H.
Rahmat Muttaqien, S.Kep, Ners di sela- sela kegiatan pelaksanaan
Vaksin Covid-19.
Sampai saat ini telah berhasil menghantarkan
kesembuhan pasien TB-RO yang berasal dari wilayah kerja Puskesmas Cisurupan. Masa pengobatan yang panjang yaitu 9 sampai 20 bulan dimana
pasien harus minum obat setiap hari, merupakan perjuangan yang sungguh
membutuhkan motivasi ekstra, namun berkat kegigihan pasien maupun keluarga,
dokter, perawat dan tenaga kesehatan lainnya dengan kesungguhan serta sikap
profesional berhasil membantu kesembuhan sekaligus memotong rantai penularan
tuberkulosis.
PELAKSANAAN VAKSIN DI RAWAT INAP UPT PUSKESMAS CISURUPAN 25 JULI 2022
CISURUPAN GARUT, UPT Puskesmas Cisurupan
mengadakan Kegiatan Vaksinasi untuk pemberian dosis I, II dan
III pada hari Senin, 25 Juli 2022 bertempat di Area Gedung Rawat Inap UPT
Puskemas Cisurupan, pemberian vaksin ini merupakan solusi yang dianggap paling
tepat untuk mengurangi jumlah kasus infeksi penyebab
penyakit COVID-19 demikian dikatakan Korim vaksinasi Taofik Maoludin, Amd.
Kep. Hal ini bertujuan untuk membuat sistem kekebalan tubuh seseorang
untuk mampu mengenali dengan cepat melawan bakteri atau virus penyebab infeksi.
Hal yang sama juga dikatakan oleh salah seorang perawat dan juga Petugas Vaksin H. Ade Sudrajat, S. Kep, Ners meskipun tidak 100% bisa
melindungi seseorang dari infeksi virus Corona, vaksin ini dapat memperkecil
kemungkinan terjadinya gejala yang berat dan komplikasi akibat
COVID-19 dan dapat membawa banyak manfaat dengan
melindungi kita dari infeksi virus Corona, namun
nyatanya terdapat sebagian orang yang tidak bisa divaksin karena
alasan tertentu salah satunya yaitu seseorang yang sedang
mengidap sakit berat. Jadi, pastikan untuk selalu mempertahankan daya
tahan tubuh dengan mengonsumsi makanan bergizi, rutin berolahraga serta
beristirahat yang cukup.
Salam Hidup Sehat!
Sejarah Hari Anak Nasional yang Diperingati Setiap 23 Juli - Selamat Hari Anak Nasional,
Penetapan Hari Anak Nasional (HAN)
pertama kali dicetuskan oleh Presiden Republik Indonesia kedua yaitu Soeharto yang
melihat anak-anak sebagai aset kemajuan bangsa.
Kemudian pada
tahun 1984 berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 44 tahun 1984, ditetapkanlah
tanggal 23 Juli sebagai Hari Anak Nasional.
Peringatan Hari Anak Nasional diselenggarakan
setiap tahun sejak 1986 hingga 2022 sekarang.
Kepedulian terhadap anak bukan hanya ditunjukkan
pada Hari Anak Nasional, namun harus diberikan setiap harinya
Pasalnya anak membutuhkan kasih sayang yang berlimpah dari orang
tua hingga anggota keluarga lainnya.
Peringatan Hari Anak Nasional ini
bukan hanya seremonial, namun lebih daripada itu peringatan hari anak merupakan
momentum yang penting untuk meningkatkan kepedulian masyarakat dalam
menghormati dan menjamin hak-hak anak tanpa dibedakan atau diskriminasi.
Orang
tua harus memberikan yang terbaik untuk anak, menjamin semaksimal mungkin
kelangsungan hidup dan perkembangan anak serta menghargai pendapat anak.
Dukungan dan keamanan sangat diperlukan oleh anak sebab
akhir-akhir ini semakin marak kejahatan terhadap anak sangat memprihatinkan
sehingga perlu perhatian lebih.
Seorang
anak juga memiliki hak yang sama, di antaranya hak-hak asasi manusia yaitu hak
untuk memperoleh kebebasan, keadilan dan kedamaian di negaranya bahkan di dunia
sebagai arena bermain anak yang aman dan nyaman.
Dengan
begitu pola perkembangan anak dapat terpenuhi dan anak dapat tumbuh secara
sehat dan cerdas demi kemajuan generasi penerus bangsa.
Dalam hal ini Kementerian Pemberdayaan Perempuan
dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) menjadikan peringatan HAN sebagai momentum
penting untuk menggugah kepedulian dan partisipasi seluruh komponen bangsa
Indonesia dalam menjamin pemenuhan hak anak.
Hak anak tersebut adalah terdiri atas hak hidup,
tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi secara wajar sesuai dengan harkat dan
martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan
diskriminasi.
Pelaksanaan HAN 2022 ini sudah mulai memasuki fase Endemi, yaitu
terjadinya perubahan dalam pola keseharian anak sehingga mengalami berbagai
persoalan seperti penyesuaian kembali anak dalam kehidupan bermasyarakat,
belajar, dan pemanfaatan waktu luang dengan tidak mengabaikan protokol
kesehatan.
Berdasarkan
tantangan tersebut maka KemenPPPA menetapkan tema HAN tahun 2022 adalah “Anak
Terlindungi, Indonesia Maju”.***
Pemkab Garut Mulai Lakukan Penyemprotan Disinfektan di Lokasi Bencana
GARUT, Tarogong Kidul - Pemerintah Kabupaten
(Pemkab) Garut, mulai melakukan penyemprotan disinfektan di rumah-rumah warga
yang terdampak banjir.
Wakil Bupati (Wabup) Garut, dr. Helmi Budiman, kepada awak
media di Posko Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Garut, Jalan
Terusan Pahlawan, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Selasa
(19/7/2022), mengatakan, petugas melakukan penyemprotan disinfektan agar
terhindar dari bakteri pasca banjir 15 Juli lalu.
"Kemudian juga pada hari ini pun kita akan menyemprotkan
disinfektan ke rumah-rumah yang kemarin terkena banjir, jadi setelah bersih
dari lumpur kita bersihkan juga dari bakteri kuman dengan disinfektan pada hari
ini," katanya.
Pihaknya juga akan memaksimalkan mesin steam milik
dinas-dinas untuk melakukan pembersihan sisa meterial banjir di rumah warga. Ia
berharap di hari ke-4 pasca banjir ini, semua rumah warga bisa sudah
bersih dari material banjir.
"Hari ke-4 ini secara umum kita membersihkan (material
pasca banjir), jadi tidak ada lagi tempat yang hari ini tidak bersih, jadi kita
bersihkan semua tempat termasuk hari ini yang paling ini (parah) yang di
Cimacan (daerah) Sudika, kemudian di Ciwalen ada juga, kemudian tadi di
Paminggir, jadi ad 3 tempat yang ini masih berat," ungkapnya.
Sementara itu, salah satu petugas penyemprotan disinfektan di
Kampung Sudikaindah, dari Dinas Pemadam Kebakaran (Disdamkar) Garut,
Masyulianingsih, mengatakan, dalam kegiatan ini dibantu oleh kurang lebih 58
orang petugas yang terdiri dari beberapa perwakilan Satuan Kerja Perangkat
Daerah (SKPD) di Lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut.
“Personil yang kita kerahkan pada hari ini sebanyak 58 orang yang terdiri dari
Damkar 1 unit 6 orang, dari Damkar 2 unit 10 orang, dari BPBD (Badan
Penanggulangan Bencana Daerah) 2 orang untuk pendataan, dari relawan dan
Kwarcab sebanyak 30 orang dan dari Satpol PP sebanyak 2 orang,” ucapnya saat
melakukan pembersihan di Kampung Sudikaindah, Kecamatan Tarogong Kidul,
Kabupaten Garut.
Ia mengungkapkan, tujuan dari
pembersihan kali ini adalah untuk pemulihan lingkungan dari dampak banjir
yang terjadi di beberapa tempat, dikarenakan saat ini masih terdapat banyak
sampah, lumpur, serta gorong-gorong yang masih tersumbat.
“Harapan agar bencana cepat selesai dan pulih dan mohon ada
dukungan berupa logistik, alat baby beko karena ini harus ada
pengangkatan lumpur-lumpur juga ada dukungan natural untuk masyarakat sekitar
yang terdampak karena masyarakat di sekitar ini membutuhkan dukungan logistik,”
ucapnya.
Di tempat lain. Kepala Markas Palang Merah
Indonesia (PMI) Garut, Agus Heryanto, mengatakan, pihaknya menurunkan kurang
lebih 40 relawan PMI untuk ikut serta melakukan penyemprotan dan pembersihan di
RW 01, Kampung Ciwalen, Kecamatan Garut Kota.
“Itu Insha Allah nanti ke depan setelah siang
biasanya kita beranjak ketempat lain gitu ya, jadi PMI Alhamdulillah konsisten
lah untuk melaksanakan kegiatan ini dalam rangka meringkan masyarakat yang
terdampak banjir bandang,” ucapnya.
Ia mengungkapkan, pihaknya setiap hari selalu
siap sedia untuk membantu masyarakat terdampak banjir di Kabupaten Garut.
Pihaknya juga akan memberikan bantuan berupa logistik untuk para penyintas
bencana.
“Ya dengan adanya kegiatan ini mudah-mudahan
masyarakat yang terdampak masyarakat yang menderita karena adanya musibah bisa
terbantu lah sedikitnya bisa secara psikologis mereka tidak menjadi beban
dengan adanya musibah ini,” katanya.
Salah seorang warga Kampung Ciwalen, Sri
Nursuparti (43), mengaku adanya penyemprotan ini sangat bermanfaat bagi
masyarakat di kampungnya. Ia berharap, ke depannya kejadian seperti ini tidak
akan terjadi lagi.
“Ya alhamdulillah ini ada penyemprotan ya,
semoga menjadi manfaat bagi warga saya terus harapan ke depan itu mau lebih baik
ke depannya,” tandasnya.
SOSIALISASI KEGIATAN BULAN IMUNISASI ANAK NASIONAL (BIAN) DI WILJA UPT PUSKESMAS CISURUPAN
CISURUPAN GARUT – UPT PUSKESMAS CISURUPAN mengadakan Sosialisasi Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) 2022, Rabu, 20 Juli 2022 di GOR Balewangi. Kegiatan ini dihadiri perwakilan unsur Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (FORKOPICAM), TP PPK, Kepala Desa, Bidan Desa dan Perwakilan Organisasi, demikian dikatakan dr. Hj. Vinta Vini Dyah P selaku kepala UPT Puskesmas Cisurupan.
Pencanangan
Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) Tahun 2022 di wilayah kerja Puskesmas Cisurupan terus ditingkatkan demikian kata Koordiantor Imunisasi Taofik Maoludin, Amd. Kep
Kepala Puskesmas Cisurupan dr. Hj. Vinta Vini Dyah P menuturkan, Sosialisasi BIAN bertujuan penerapan serangkaian tes atau prosedur yang dilakukan untuk mendeteksi potensi gangguan kesehatan atau penyakit tertentu pada seseorang.
“Tujuan dari tes skrining adalah deteksi dini
untuk mengurangi risiko penyakit atau memutuskan metode pengobatan yang paling
efektif,” ujarnya.
Kapus
mengajak seluruh masyarakat untuk terus mendukung terlaksananya pencanangan
Bulan Imunisasi Anak Nasional tahun 2022 yang dicanangkan oleh pemerintah untuk
meningkatkan kekebalan kelompok, khusunya anak usia 9 bulan sampai dengan 12
tahun.