GARUT, Garut Kota - Kabupaten Garut, ditunjuk Kementerian
Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia (RI) sebagai pusat lokasi
penyelenggaraan Hari Penglihatan Sedunia dengan mengambil tema nasional
"Mata Sehat, Milik Kita", berlangsung di Gedung Pendopo Kabupaten
Garut, Jalan Kabupaten, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, Kamis
(13/10/2022).
Kegiatan ini dihadiri secara langsung oleh Wakil Bupati
Garut, dr. Helmi Budiman, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak
Menular (P2PTM), Eva Susanti, Ketua Pengurus Pusat (PP) Perhimpunan Dokter
Spesialis Mata Indonesia (Perdami), M, Sidik, dan hadir secara virtual Wakil
Menkes RI, dr. Dante Saksono Harbuwono, melalui aplikasi Video Telekonferensi
Zoom Meeting.
Menurut Direktur P2PTM Kemenkes RI, Eva Susanti, alasan
ditunjuknya Kabupaten Garut sebagai lokasi pusat Peringatan Hari Penglihatan
Sedunia, karena Kabupaten Garut merupakan salah satu kabupaten terbaik dalam
penanggulangan pada mata atau penglihatan, khususnya pada katarak.
"Jadi Kabupaten Garut ini kita jadikan percontohan untuk
bisa diikuti oleh seluruh kabupaten lain di Indonesia," jelas Eva.
Selain itu, dalam pelaksanaan Peringatan Hari Penglihatan
Sedunia ini juga, dilakukan skrining refraksi mata kepada masyarakat Garut yang
dilakukan oleh Ikatan Profesi Optometris Indonesia (Iropin) Kabupaten Garut.
Di menurut keterangan Ketua Iropin Kabupaten Garut, Ilham
Yudiawan, mereka yang telah diskrining akan diberi kacamata secara gratis,
setelah dilakukan verifikasi oleh tim dari Iropin pusat.
"Jadi dari hasil data sekarang sekitar 120 (orang) ini
yang lagi berjalan, itu barusan 120 kita laporkan ke pengurus pusat Iropin,
kemudian kita proses juga di lab Jakarta setelah jadi dikembalikan lagi ke
Iropin Cabang Garut," kata Ilham.
Dalam proses skirining refraksi ini, Iropin Garut didukung
juga oleh Iropin Jawa Barat dan pusat, serta bekerja sama dengan RSM Cicendo,
serta mahasiswa dari Stikes Bakti Tunas Husada (BTH) Tasikmalaya dan Stikes
Dharma Husada Bandung (DHB).
Dalam kesempatan tersebut, Wabup Garut, dr. Helmi Budiman,
atas nama Pemerintah Kabupaten Garut mengucapkan rasa terima kasihnya
kepada Kemenkes RI, karena telah mempercayakan pelaksanaan Hari Penglihatan
Sedunia di Kabupaten Garut. Penyelenggaraan ini merupakan sebuah penghargaan
dan penghormatan bagi Kabupaten Garut.
"Dan tentu ini bagi kita Kabupaten Garut, masyarakat
Garut, warga Kabupaten Garut, ini merupakan amanah bahwa kita harus
memperhatikan kesehatan mata, jadi kesehatan mata dan mata itu milik kita, ini
ada (tema acara) mata sehat milik kita. Ini untuk semua, terutama Kabupaten
Garut ya harus memiliki mata yang sehat," ujar Wabup Garut saat
diwawancara seusai acara.
Wabup
Garut memaparkan dalam kesempatan ini juga, Wamenkes RI mengapresiasi Kabupaten
Garut, karena penanganan kesehatan mata di daerahnya ini, kini sudah jauh lebih
baik dan maju.
"Dan
beliau mengamanatkan triple twenty, jadi 20 menit kalau kita baca, baca gadget
atau apa lah, kita harus menyempatkan diri untuk melihat 20 feet (atau) 6
meter, jadi lihat ke depan selama 20 detik, nah ini untuk menjaga kesehatan
mata, menjadikan mata sehat," papar Wabup Garut.
Dalam
kegiatan ini juga, dilakukan peresmian Vision Center Garut yang berlokasi di
Puskesmas Limbangan, di mana peresmian ini ditandai dengan pemukulan gong oleh
Wabup Garut, dan disaksikan secara langsung oleh tamu undangan baik yang hadir
secara langsung di lokasi acara, maupun yang hadir secara virtual.
Meski baru dideklarasikan hari ini, imbuh Wabup Garut, vision
center sebetulnya sudah dilaksanakan 3 tahun lalu bersama Tim dari Perdami dan
Rumah Sakit Mata (RSM) Cicendo.
"(Lokasinya) di Puskesmas Limbangan sekarang
itu ya, jadi nanti disamping harus proaktif puskesmas itu nanti ke sekolah atau
ke tempat tempat yang berkumpulnya masyarakat, baik pelajar ataupun masyarakat
yang membutuhkan, kemudian juga bisa ya ini kalau misalkan ada gangguan mata
terutama gangguan refraksi, atau karena katarak atau dan yang lainnya, bisa
menghubungi vision center yang ada di Limbangan tersebut," imbuhnya.
Sementara itu, dalam sambutannya, Wamenkes RI, dr. Dante
Saksono Harbuwono, menuturkan jika gangguan penglihatan terjadi hampir di
sepertiga populasi dunia saat ini, dan angka ini menurutnya diperkirakan akan
terus meningkat.
Gangguan penglihatan dan kebutaan ini, lanjut Wamenkes RI,
tak hanya berpengaruh terhadap produktivitas saja. Namun, secara tidak langsung
akan berpengaruh terhadap angka kemiskinan.
"Oleh karena itu penanganan yang tepat terhadap masalah
penglihatan akan mampu meningkatkan produktivitas masyarakat, menjaga kesehatan
mata dilaksanakan di seluruh siklus hidup, namun akan lebih baik jika dimulai
sedini mungkin, hal ini dikarenakan mata berkembang pesat hingga usia 2 tahun,
dan terus mengalami perkembangan hingga usia 18 tahun, oleh karena itu penting
bagi kita semua untuk memberikan asupan gizi seimbang bagi anak, supaya menjaga
kesehatan matanya," tutur dr. Dante.
Ia juga mengapresiasi kepada seluruh pihak yang berkontribusi
dalam terselenggaranya vision center yang ada di Garut, Indramayu, Muara Enim,
dan Lombok Utara, serta mengapresiasi juga atas hadirnya Bank Mata di Sumbawa
dan Vision Wall di Kota Bandung.
Di Kabupaten Garut sendiri, berdasarkan keterangan Dinas
Kesehatan Kabupaten Garut, mengestimasi, dari penduduk 2,7 juta jiwa, jumlah
penduduk di atas 50 tahun di Kabupaten Garut diduga menderita katarak terdapat
sekitar 15.270 jiwa, di mana sebagian besar diderita oleh penduduk yang kurang
mampu secara ekonomi dan tinggal di daerah perdesaaan. kondisi ini tentunya
berpotensi dapat menimbulkan risiko kebutaan dengan angka estimasi sebanyak
12.369 jiwa.
"Bila dihitung dampaknya secara ekonomi dengan
pendekatan Adjusted Disability Life Years, maka secara signifikan sekitar 330
milyar rupiah per tahun populasi penderita katarak kehilangan penghasilan dan
kerugian secara ekonomi untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari," kata
Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Garut
Asep Surachman.
Asep menuturkan, upaya preventif dan mengantisipasi dampak
yang mungkin ditimbulkan akibat gangguan penglihatan, maka sebagai bentuk
tanggung jawab Pemerintah Daerah Kabupaten Garut melalui Dinas Kesehatan, telah
melakukan langkah strategis berupa deteksi dini yang dimulai sejak bayi
dilahirkan, dilanjutkan dengan pemeriksaan kesehatan mata pada anak sekolah
secara berkala, dan deteksi dini gangguan penglihatan akibat katarak pada usia
produktif dan lanjut usia.
Sedangkan upaya kuratif, imbuhnya, di antaranya
dengan pelaksanaan operasi katarak secara massal yang dibiayai pemerintah
daerah bekerjasama dengan berbagai instansi pemerintahan provinsi dan pusat
serta didukung para donatur swasta lainnya.
Sumber berita garutkab.go.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar