SEKDA GARUT SEBUT APOTEKER SEBAGAI PROFESI BERGENGSI
Sekretaris Daerah (Sekda) Garut, Nurdin Yana, menyebut Profesi Apoteker sebagai salah satu profesi yang langka dan bergengsi bersanding dengan profesi dokter.
Hal ini disampaikan Sekda Garut ketika memberikan sambutan dalam acara
Pelantikan dan Pengambilan Sumpah Apoteker Baru Lulusan Program Studi (Prodi)
Profesi Apoteker Fakultas Matematika Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas
Garut (Uniga) Angkatan VI Periode Agustus 2022 yang dilaksanakan di Ballroom
Hotel Santika, Jalan Cipanas Baru, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut,
Rabu (5/10/2022).
"Profesi ini (apoteker)
profesi yang sangat langka, yang hari ini masih dibilang langka, dan punten
sedikit profesi yang bergengsi, profesi yang bergengsi menurut saya, profesi
yang bergengsi bersanding dengan dokter, karena akan seiring (dan)
seirama (dengan dokter)," ujar Sekda Garut.
Sekda Garut, beralasan, karena ketika ada treatment yang dilakukan oleh para dokter, maka tindakan berikutnya khususnya untuk pengobatan akan melalui seorang apoteker.
"Sehingga
sinergitas yang dibangun ini adalah sesuatu yang sangat mutlak untuk memberikan
kesejahteraan kepada masyarakat, khususnya pada mereka para saudara-saudara
kita, teman-teman kita yang mengalami sakit," ungkapnya.Sementara itu, Rektor Uniga, Abdusy Syakur Amin, dalam
sambutannya menyampaikan rasa terima kasihnya kepada para orang tua atas
kepercayaan telah mengizinkan dan menitipkan anak-anaknya untuk dididik menjadi
seorang apoteker di Universitas Garut. Terlebih, menurutnya untuk merengkuh
gelar apoteker ini merupakan suatu perjuangan yang sangat berat. "Jadi barusan saya mengobrol dengan Pak
Nurdin Yana, ada cerita katanya 1 orang sampai 4 kali ikut ujian kompetensi
apoteker, tapi di sini dengar dari Bu Dekan, Alhamdulillah ya banyak yang
langsung lulus dalam 1 kali (uji kompetensi)," tutur Syakur. Ia juga
mengajak semua pihak, khususnya para apoteker baru untuk memberikan edukasi
kepada masyarakat tentang bahaya stunting, karena saat ini baik pemerintah
pusat maupun pemerintah daerah sedang gencar-gencarnya melakukan penanggulangan
stunting.
"Dan juga kita memberikan solusi,
sederhana saja, saya barangkali kita membayangkan bahwa orang apoteker sangat
paham tentang nutrien, tentang konten satu makanan, tentang konten satu obat
yang bisa diberikan pada masyarakat, sehingga mereka tadi bisa terhindar dari
penyakit stunting," katanya.
Di tempat yang sama, perwakilan Apoteker Baru
yang hari ini dilantik dan diambil sumpahnya, Alimul Imam, memaparkan jika
pelantikan dan pengambilan sumpah apoteker ini merupakan kado terbaik yang ia
persembahkan kepada kedua orang tua, karena menurutnya merekalah sumber kekuatan
terbesar yang tidak tergantikan dan juga merupakan apoteker sejati di hatinya.
Selain itu, ia juga mengucapkan rasa terima
kasihnya kepada para apoteker baru yang hari ini dilantik, atas semangat
kebersamaan selama berjuang menempuh profesi apoteker.
Ia menyampaikan rasa terima kasihnya kepada dosen dan segenap civitas akademik lain yang telah telah membimbing, mengarahkan, hingga melayani para mahasiswa dengan tulus dan sabar, sehingga para mahasiswa terbentuk menjadi karakter yang kuat.
"Sehingga nama dan jasa bapak ibu semua telah terpatri dalam rangkaian kisah perjuangan kami hingga hari ini," tandasnya.Dalam kegiatan ini, sebanyak 28 apoteker baru dilantik dan diambil sumpahnya yang dipandu langsung oleh Dekan FMIPA Universitas Garut, Siva Hamdani.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar