GOSIPGARUT.ID — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut menyiapkan anggaran dari APBD 2022 untuk meringankan beban pembelian bahan baku kedelai bagi usaha industri pangan tahu dan tempe, sehingga bisa terus produksi memenuhi kebutuhan pasar.
Ia menuturkan, pemerintah daerah selama ini memperhatikan perkembangan usaha tahu tempe karena produk pangan tersebut digemari banyak masyarakat Garut. Dampak dari kenaikan yang menembus Rp14 ribu per kg itu, kata Nia Gania, tentu mempengaruhi industri tahu tempe di Garut yakni produksinya terhenti karena masalah bahan baku.
Ia mengatakan tahapan untuk merealisasikan bantuan subsidi yakni terlebih dahulu memverifikasi data pedagang, setelah itu ditetapkan dengan SK Bupati Garut, lalu dikuatkan oleh Peraturan Bupati terkait pemberian anggaran. Selanjutnya, kata Nia Gania, pelaku usaha yang masuk dalam daftar penerima manfaat subsidi tersebut akan diberi uang yang ditransfer langsung melalui rekening pemilik usaha.
“Usulan pencairan yang akan ditransfer melalui rekening masing-masing pedagang, anggarannya diperkirakan Rp750 juta,” jelasnya.
Nia Gania menambahkan, masalah ketersediaan kedelai untuk bahan baku pembuatan tahu dan tempe bukan permasalahan lokal yang terjadi di Garut, melainkan sudah menjadi masalah nasional. Meski begitu, kata dia, ketersediaan tahu dan tempe di pasaran terpantau masih ada meskipun terjadi pengurangan dari sisi kuantitas.
“Bahan baku kedelai kita masih ketergantungan impor, sementara kacang kedelai kita belum mampu memiliki daya saing. Ini tugas kita bersama,” tutur Nia Gania. (Ant)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar