Wapres RI, K.H Ma'ruf Amin mengajak pimpinan ponpes khususnya Ponpes Al-Jauhari untuk bisa melahirkan para santri pejuang atau mujahid ekonomi, karena menurutnya saat ini perjuangan para santri adalah melawan kemiskinan dan kebodohan melalui jihad ekonomi. "Sekarang tidak ada penjajah, sekarang yang kita hadapi adalah kemiskinan, kebodohan. Karena itu kita sekarang membangun ekonomi, maka pesantren harus mengambil peran untuk memberdayakan ekonomi masyarakat, jadi mujahid ekonomi,” kata Wapres di hadapan pimpinan ponpes, dan ratusan santri.
Ia juga berpesan agar pesantren tidak hanya menjadi lembaga pencetak santri yang menguasai ilmu agama yang baik saja, tetapi mampu melahirkan santri yang mampu menjalankan fungsi pemberdayaan ekonomi masyarakat.
"Saya titip kepada kyai dan pengurus pesantren untuk menjaga dan mendidik anak-anak kita para santri, agar mereka terus tumbuh menjadi generasi unggul, generasi pemakmur bumi (muammirin) dan ahli agama (mutafaqqih fiddin). Sehingga mereka menjadi mujahid hebat yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, karena di tangan mereka, cita-cita besar bangsa Indonesia kita titipkan,” pesannya.
Di tempat yang sama, Pimpinan Ponpes Al-Jauhari, K.H Jujun Junaedi, mengatakan jika pesantren yang ia pimpin ini didirikan tahun 2004, dan sekarang sudah memiliki 1.500 orang santri."Ini ulang tahun yang ke-18, jadi kalau kata orang sunda baru _lelengkah halu_. Terimakasih abah (Wapres RI) sudah datang, doakan minta tausiyahnya untuk kami semua," tandasnya. Dalam kesempatan ini juga, Wapres RI meresmikan sebuah asrama milik Ponpes Al-Jauhari yakni Asrama Ar-Ridwan ditandai dengan penandatanganan prasasti. Seusai meresmikan asrama, Wapres K.H Ma'ruf juga menyempatkan diri untuk menyapa para jamaah yang hadir di acara Maulid ke-18 Ponpes Al-Jauhari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar