Tangerang, 3 November 2022
Menteri Kesehatan Budi G. Sadikin menargetkan 50% obat dan Alat Kesehatan dapat diproduksi di dalam negeri pada akhir tahun 2023. Sebagai implementasi dari pilar tiga transformasi sistem layanan kesehatan di Indonesia. Hal ini disampaikan pada pembukaan pameran Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-58 di ICE BSD kamis, (3/11). Ditandai dengan adanya penyerahan SPP bahan baku dari BPOM ke industri farmasi yang sudah lakukan change source dari Bahan baku obat impor ke bahan baku lokal.
''Kita ingin memastikan bahwa semua vaksin, obat dan alkes sekurangnya 50%
bisa diproduksi di dalam negeri. Tadi kita sudah melihat TTD MOU dari produk
bahan baku obat yang tadinya impor, kita sudah dorong agar dapat membeli bahan
baku dalam negeri,'' ujar Menkes Budi.
Menurut Menkes Budi, dibutuhkan komitmen yang kuat tidak hanya dari
pemerintah, namun juga dari pelaku sektor industri. Untuk itu pihaknya akan
memberikan insentif bagi industri untuk dapat membangun vaksin dan alat
kesehatan di dalam negeri.
Di 2022, Kementerian Kesehatan menganggarkan belanja alat kesehatan dan
obat-obatan sekitar Rp 38 triliun. Dari jumlah tersebut, sekitar Rp 17 triliun
dialokasikan untuk belanja obat, vaksin dan alat kesehatan produksi dalam
negeri. Di tahun mendatang akan dipastikan lebih banyak lagi pembelian kemenkes
untuk produk dalam negeri, lanjut Menkes.
Komitmen lainnya adalah ditandai dengan mampunya industri Indonesia
memproduksi vaksin dengan teknologi mRNA. Menurut menkes ke depan teknologi ini
akan sangat bermanfaat untuk meningkatkan kecepatan indonesia dalam merespons
pandemi selanjutnya.
''Sehingga ke depannya, pembuatan vaksin yang tadinya membutuhkan waktu
tahunan, kita bisa membangun vaksin dalam 100 hari sudah bisa masuk uji klinis,
bisa kita capai dengan kemampuan yang ada di negara kita,'' ujar Menkes.
Ada enam pilar transformasi kesehatan yang diusung Kementerian Kesehatan.
Pilar pertama melalui transformasi layanan primer, akan dilakukan revitalisasi
300.000 posyandu dan 10,000 ribu puskesmas di seluruh indonesia, yang
difokuskan pada upaya preventif dan promotif hingga skrining kesehatan.
Pada transformasi pilar layanan rujukan, Menkes Budi memastikan semua rumah
sakit di 514 Kab/Kota memiliki alat kesehatan yang cukup untuk bisa melayani 4
penyakit utama, yaitu jantung, stroke, kanker, dan ginjal. Sebagai contohnya
dengan pemenuhan cathlab yang difungsikan tidak hanya untuk melayani jantung
melainkan juga penyakit lain seperti stroke.
Transformasi pada sistem pembiayaan kesehatan melalui transparansi biaya
kesehatan hingga memastikan fitur coordination of benefit untuk layanan BPJS
Kesehatan dengan asuransi swasta.
Transformasi kelima melalui transformasi sistem SDM Kesehatan melalui
pemenuhan jumlah dan kualitas dokter dan dokter spesialis, serta kemudahan
akses pendidikan. Salah satunya adalah peningkatan jumlah beasiswa dokter
spesialis dari 300 menjadi 1.500 beasiswa pada tahun ini.
Selanjutnya transformasi teknologi kesehatan, melalui program satu sehat.
Diharapkan pada desember 2023, 80-85% seluruh fasilitas kesehatan sudah
terkoneksi dengan sistem satu sehat kementerian kesehatan.
Menkes Berharap semua pihak dapat membantu mewujudkan upaya transformasi
kesehatan untuk mewujudkan kesehatan bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Harus menjadi satu gerakan dimana setiap komponen bangsa bisa mengeluarkan
modal sosial untuk meraih mimpi setiap insan kesehatan yang ada untuk
memastikan layanan kesehatan dan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat
indonesia bisa di segala usia.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik, Kementerian
Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor hotline Halo
Kemenkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021)
5223002, 52921669, dan alamat email kontak[at]kemkes[dot]go[dot]id (NI).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar