GOSIPGARUT.ID — Rasa haru tidak bisa disembunyikan dari raut wajah Yanti (36) warga Desa Garumukti, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Garut, saat anaknya Trista (17) siswi SMK Nuurul Muttaqiin yang beralamat di Jalan Raya Cisurupan, Desa/Kecamatan Cisurupan, Kabupaten Garut, mendapatkan beasiswa dari pemilik dan pembina Yayasan SMK Nuurul Muttaqiin, Drs. H Dedi Suryadi Sutarsa, M.Si.
Yanti, ibu rumah tangga yang kini menjadi tulang punggung bagi
ketiga anaknya setelah suaminya meninggal dunia, berulangkali mengucapkan rasa
terimakasih disertai rasa haru.
“Saya hanya bisa
mengucapkan rasa terimakasih yang sedalam-sedalamnya kepada Bapak pemilik dan
pembina Yayasan SMK Nuurul Muttaqiin Bapak H.Dedi Suryadi yang sudah memberikan
beasiswa kepada anak saya sehingga dia bisa tenang melanjutkan sekolah,”
tuturnya, Senin (19/12/2022).
Ungkapan serupa
disampaikan Kepala Desa Garumukti, Kecamatan Pamulihan Kabupaten Garut, Ede
Sukmana. Mengetahui salah satu warganya yang anaknya sekolah di SMK Nuurul
Muttaqiin meraih beasiswa dari pemilik dan pembina yayasan yang menaungi
sekolah tersebut, ia menyampaikan terima kasih.
“Saya selaku Kepala Desa
Garumukti menyampaikan rasa terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya
kepada Bapak H. Dedi Suryadi yang telah berkenan membantu pendidikan salah satu
warga kami,” ungkap Ede.
Ditemui terpisah Wakil
Kepala Sekolah (Wakasek) Penjamin Mutu Dedi Hermawan, SE Menjelaskan, pihak
Yayasan Nuurul Muttaqiin selalu rutin memberikan beasiswa bagi siswa
berprestasi dan siswa yang memang benar- benar berasal dari keluarga tidak mampu.
“Program beasiswa ini
merupakan program rutin yang setiap tahun ajaran diberikan oleh pihak yayasan
bagi siswa berprestasi dan siswa yang benar- benar tidak mampu. Jadi kalau
siswanya berprestasi dan benar- benar tidak mampu, pihak sekolah setelah berkoordinasi
dengan pihak yayasan pasti memberikan beasiswa dengan membebaskan kewajiban
administrasi siswa,” papar dia.
Pihak sekolah dan
yayasan, jelas Dedi, tidak akan menahan hak siswa seperti ijazah meski
kewajiban administrasi belum dibayar, asal siswa tersebut benar- benar berasal
dari keluarga tidak mampu.
“Sekolah pasti tidak akan
menahan atau tidak memberikan hak siswa seperti ijazah meski kewajiban
administrasi belum dibayar jika siswa tersebut benar-benar tidak mampu apalagi
bagi siswa yang berprestasi,” jelasnya.
Menurut pengakuan siswa
dan para orangtua, SMK Nuurul Muttaqiin memang menjadi SMK favorit calon siswa
di wilayah Selatan Garut karena mampu mencetak lulusan yang handal dan siap
bekerja sesuai dengan kebutuhan lapangan pekerjaan.
“SMK favorit karena sarana
prasarana belajarnya lengkap, lulusannya handal dan bisa bersaing sesuai
kebutuhan lapangan pekerjaan,” ujarnya.
Memiliki sarana prasarana belajar yang representatif dan
memiliki dua kampus, kini SMK Nuurul Muttaqiin memiliki siswa/i sebanyak 898
orang dan empat jurusan yakni OTKP (perkantoran), BDP (pemasaran), MM
(multimedia), dan TKRO (otomotif). (Ai Karnengsih)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar