Jakarta, 2 Desember 2022
Juru Bicara Kementerian Kesehatan, dr.
Muhammad Syahril mengungkapkan Indonesia masih berada di Level 1 transmisi
Komunitas. Kendati Demikian Vaksinasi Tetap Harus Digalakan.
Dalam satu minggu terakhir tren kasus
COVID-19 di Indonesia mengalami penurunan, yang disertai penurunan tren
perawatan di rumah sakit.
''Dalam tujuh hari terakhir rata-rata
5025 dan hari kemarin 1 desember 4.977, terjadi penurunan 21,2%,'' ujar dr.
Syahril.
Demikian halnya dengan kasus kematian,
dalam satu minggu terakhir rata-rata per hari 46 dengan CFR masih 2,4%. Rawat
inap di rumah sakit, BOR ada 10,9%, hari kemarin 6.352 total yang dirawat yang
rata-rata satu minggu terakhir per harinya 6.800 dengan BOR rata-rata 11,6%.
Tren perawatan rumah sakit di ruang
isolasi lanjut dr Syahril, per tanggal 1 desember terdapat penurunan sebanyak
5,76%. Kalau kemarin 5750 yang dirawat dan harian 1 minggu lalu adalah sebesar
6.152. Demikian juga dengan tren perawatan di ruang intensif. Kasus harian yang
dirawat 602, dan harian dalam satu minggu terakhir sebanyak 649, terjadi
penurunan 5,61%.
Meskipun terjadi penurunan kasus
COVID-19, namun angka kematian akibat COVID-19 mengalami fluktuasi. Dari
rata-rata mingguan sebanyak 46 orang, terjadi kenaikan sebanyak 54 orang pada 1
Desember 2022, diiringi dengan peningkatan positivity rate, lanjut dr. Syahril.
Kasus COVID-19 saat masih didominasi di
Pulau Jawa dan Bali dengan proporsi kasus mencapai 90,63%, sementara proporsi
kasus di luar pulau Jawa dan Bali sebesar 9,3%.
Menurut dr. Syahril, kondisi ini harus
tetap menjadi perhatian kita mengingat 17.442 pasien yang dirawat di RS pada
periode 4 oktober sampai 21 November memiliki gejalanya sedang, berat hingga
kritis. Dimana 71% pasien belum mendapatkan booster.
Sebanyak 2.449 pasien meninggal dunia
pada periode yang sama, dimana 82% diantaranya juga belum mendapatkan vaksin
booster COVID-19. Kematian tertinggi pada kelompok lansia dan 50% lansia ini
belum mendapatkan vaksinasi.
Pihaknya meminta semua pihak untuk
bekerja bersama sama untuk mempercepat Indonesia mencapai akhir pandemi, salah
satunya dengan bahu membahu meningkatkan cakupan vaksinasi COVID-19.
''Upaya vaksinasi menjadi bagian upaya
atau strategi kita dalam mencapai atau menuju berakhirnya pandemic COVID-19,''
jelasnya.
Hingga saat ini sudah lebih dari 442
juta vaksin COVID-19 disuntikkan kepada masyarakat indonesia, dengan rincian
untuk vaksinasi pertama, lebih dari 203 juta atau 86.51% penduduk Indonesia
sudah mendapatkan vaksinasi dosis pertama. Sementara lebih dari 173 juta
masyarakat Indonesia atau 73% yang sudah mendapatkan dosis lengkap. Untuk
capaian Booster pertama sebesar 28.32%, sementara total booster kedua sebesar
3,88%.
''Dari 514 Kab/Kota, masih ada 261 Kab/Kota
dengan cakupan dosis 2 dibawah 70%, ini menjadi PR bagi kita semua ada kab/kota
yang belum mencapai bisa dilihat dari grafik. Ada 390 kab/kota dengan cakupan
vaksinasi lansia kurang dari 70%,'' jelas dr. Syahril.
Meskipun laju vaksinasi sempat mengalami
penurunan pada bulan sebelumnya, mulai pertengahan November kemarin angka sudah
mulai bergerak naik Kembali ke pertengahan November yang lalu. Mudah mudahan
vaksin ketiga dan keempat akan semakin meningkat untuk mencapai cakupan yang
dicapai WHO 70% atau diatas 50% untuk vaksinasi booster, tandasnya.
Berita ini disiarkan oleh Biro
Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi
lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemenkes melalui nomor hotline 1500-567,
SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669. (NI)
Juru Bicara Kementerian Kesehatan, dr. Muhammad Syahril mengungkapkan Indonesia masih berada di Level 1 transmisi Komunitas. Kendati Demikian Vaksinasi Tetap Harus Digalakan.
Dalam satu minggu terakhir tren kasus COVID-19 di Indonesia mengalami penurunan, yang disertai penurunan tren perawatan di rumah sakit.
Tren perawatan rumah sakit di ruang isolasi lanjut dr Syahril, per tanggal 1 desember terdapat penurunan sebanyak 5,76%. Kalau kemarin 5750 yang dirawat dan harian 1 minggu lalu adalah sebesar 6.152. Demikian juga dengan tren perawatan di ruang intensif. Kasus harian yang dirawat 602, dan harian dalam satu minggu terakhir sebanyak 649, terjadi penurunan 5,61%.
Meskipun terjadi penurunan kasus COVID-19, namun angka kematian akibat COVID-19 mengalami fluktuasi. Dari rata-rata mingguan sebanyak 46 orang, terjadi kenaikan sebanyak 54 orang pada 1 Desember 2022, diiringi dengan peningkatan positivity rate, lanjut dr. Syahril.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar