GOSIPGARUT.ID — Ketua
Umum Forum Raja dan Sultan Keraton Nusantara, Brigjen Pol. AA Mapparessa,
mengatakan bahwa seluruh raja dan sultan keraton se-nusantara akan hadir di
Garut saat peringatan Hari Jadi Garut (HJG) ke-210 pada Februari 2023
mendatang, karena Garut merupakan bagian penting dari peradaban nusantara.
Hal tersebut dikatakan Karaeng Raja Turikale Vlll Maros Sulawesi
Selatan itu saat berlangsung pertemuan para kasepuhan, raja, sultan, tokoh adat
dari beberapa keraton yang ada di nusantara dengan Bupati Rudy Gunawan di Ruang
Pamengkang Pendopo Garut, Jumat (16/12/2022) lalu.
Selain Bupati Rudy
Gunawan, tokoh Garut yang hadir dalam pertemuan itu adalah DR. Raden Ikeu
Sartika, tokoh Garut Utara Rd. H. Holil Aksan Umarzen, serta para pemangku adat
dan budaya Kabupaten Garut lainnya.
Bupati
Rudy Gunawan merasa senang ketika mendengar pernyataan Ketua Umum Forum Raja
dan Sultan Keraton Nusantara, Brigjen Pol. AA Mapparessa bahwa seluruh raja dan
sultan keraton se-nusantara akan hadir di Garut saat peringatan HJG ke-210. Hal
yang sama juga dirasakan oleh tokoh Garut Utara Holil Aksan Umarzen.
“Saya selaku Bupati Garut sangat menyambut
gembira dan penuh bahagia atas kedatangan tamu-tamu istimewa, para raja dan
sultan nusantara. Kami sangat mengharapkan bisa turut serta memeriahkan Hari
Jadi Garut tahun 2023. Insya Allah akan dibuatkan undangan khusus dari saya selaku
Bupati Garut kepada para raja, sultan, dan kasepuhan tokoh adat Sunda serta
para keraton se-nusantara,” ujar Rudy.
Ia mengatakan, Kabupaten
Garut memiliki banyak tempat bersejarah, di antaranya Makam Prabu Keang Santang
di Godok dan Candi Cangkuang di Leles. Selain itu di Garut juga banyak tempat
yang sangat menyenangkan dengan panorama alamnya yang begitu indah, sehingga
banyak tokoh dunia yang sengaja datang ke Swis Van Java ini.
Sementara tokoh Garut
Utara, Holil Aksan Umarzen mengatakan bahwa kedatangan para raja dan sultan
keraton nusantara ke Kabupaten Garut sangat ditunggu-tunggu sejak lama.
Terlebih setelah mendengar kabar bahwa para raja dan sultan keraton nusantara
itu akan hadir dalam peringatan HJG ke-210.
“Saya menyambut baik atas
inisiatif Bapak Bupati Garut dan Yang Mulia Karaeng Raja Tukarile Vlll Maros
untuk berkenan hadir pada acara Hari Jadi Garut nanti. Ini adalah kabar yang
sangat mengembirakan masyarakat Garut dengan harapan agar sejarah dan budaya
luhur Garut bisa terangkat kembali di khazanah permukaan bangsa-bangsa
nusantara sebagai aset warisan leluhur bangsa Indonesia,” ucapnya, saat
dikonfirmasi Minggu (18/12/2022).
Menurut Holil, Kabupaten
Garut dengan segala potensi budaya, sejarah, dan peradaban yang dimiliknya,
telah mendapat pengakuan dari berbagai kalangan di Indonesia baik kalangan
akedemisi, budayawan, sejarawan terlebih secara khusus dari raja-raja dan
sultan keraton yang tergabung dalam Forum Silaturahmi Keraton Nusantara (FSKN).
“Mengingat Garut memiliki
sejarah dan budaya dalam peradaban Sunda sejak ribuan tahun silam dan telah
disebutkan oleh Yang Mulia Raja Luwuk pada sambutannya bahwa Keraron Luwuk
sudah menjalin hubungan dengan Raja Sunda sejak 2.000 tahun silam sesuai arsip
yang ada di Keraton Luwuk,” terang Ketua Paguyuban Masyarakat Garut Utara (PM
Gatra) itu.
Sedangkan terkait
kedudukan Sunda dalam peradaban nusantara sebagai cikal bakal nusantara dengan
fakta sejarah yang membentang di seluruh kepulauan nusantara, ditambahkan
Holil, tidak terpisahkan dari sejarah Garut di masa lalu. Hal itu seiring
dengan yang sering disampaikan oleh Gus Dur (KH Abdirahman Wahid) waktu
berkunjung ke Limbangan Garut, bahwa pusatnya peradaban nusantara itu adalah
Sunda dan pusatnya Sunda adalah Garut yang berpusat di Limbangan. ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar