Catat, Ini Alasan Penting Lakukan Tes Darah saat Hamil
“Tes darah merupakan salah satu pemeriksaan penting dalam cek lab kehamilan. Pemeriksaan tersebut bermanfaat untuk memastikan kesehatan ibu hamil dan janin di dalam kandungan.”
Halodoc, Jakarta – Selama masa kehamilan, cek lab kehamilan adalah salah satu perawatan rutin yang penting untuk ibu hamil lakukan. Nah, salah satu pemeriksaan yang umum ibu lakukan adalah tes darah.
Pemeriksaan dengan mengambil sampel darah ini tidak hanya bermanfaat untuk mengkonfirmasi kehamilan ibu, tapi juga bisa mengidentifikasi masalah kesehatan yang bisa berdampak buruk selama kehamilan atau setelah melahirkan nanti. Yuk, simak alasan pentingnya menjalani tes darah saat hamil di sini!
Pentingnya Cek Darah saat Cek Lab Kehamilan
Sebagai bagian dari perawatan cek lab kehamilan, tes darah merupakan pemeriksaan yang penting ibu lakukan untuk mencari tahu kondisi tubuh ibu serta janin dalam kandungan. Melalui tes ini, dokter bisa mendeteksi adanya penyakit atau infeksi yang bisa memengaruhi ibu dan janin, seperti hepatitis B, sifilis, dan HIV. Tes ini juga bisa memeriksa adanya kemungkinan ibu memiliki risiko kesehatan tertentu.
Dengan begitu, dokter bisa segera menentukan perawatan untuk mencegah masalah kesehatan tersebut berkembang dan mengganggu kondisi janin. Tes darah saat hamil juga bisa ibu gunakan untuk mengetahui kemungkinan bayi mengalami down syndrome. Sindrom tersebut bisa orang tua ketahui melalui tes darah atau kombinasi dengan scan. Jadi, tes darah saat hamil penting ibu lakukan untuk memastikan ibu dan janin berada dalam kondisi sehat hingga persalinan nanti.
Lantas pemeriksaan darah apa saja yang penting selama kehamilan?
Berbagai Jenis Cek Lab Kehamilan dan Manfaatnya
Berikut berbagai jenis cek lab kehamilan beserta manfaatnya yang perlu kamu tahu:
1. Pemeriksaan darah menyeluruh
Cek darah menyeluruh bisa membantu mengetahui kadar sel darah pada tubuh ibu hamil. Melalui tes ini, ibu hamil bisa mengetahui apakah jumlah sel darah merah ibu cukup normal atau terlalu sedikit. Sel darah merah yang rendah dapat menjadi gejala awal anemia.
Selain itu, tes darah menyeluruh juga akan menunjukkan jumlah darah putih dan platelet dalam tubuh. Jika jumlah sel ini meningkat, ada kemungkinan ibu mengalami infeksi.
Pemeriksaan ini juga bisa mengetahui kadar zat besi serta zat gizi lain pada tubuh, sehingga dokter bisa mengetahui apakah ada kecenderungan ibu kekurangan gizi atau tidak.
2. Kadar gula darah
Ibu hamil juga harus melakukan pemeriksaan kadar gula dalam darah secara teratur. Pemeriksaan ini penting untuk mencegah berkembangnya penyakit diabetes.
Diabetes gestasional adalah jenis diabetes yang mempengaruhi beberapa wanita selama kehamilan. Sekitar 10-15 persen wanita hamil mengalami diabetes gestasional.
Masalah kesehatan ini bisa meningkatkan risiko ibu hamil mengalami hipertensi dan menyebabkan berbagai masalah kesehatan pada janin.
3. Golongan darah
Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui apakah ibu memiliki golongan darah A, B, AB, atau O. Tes golongan darah hanya dilakukan satu kali.
Mengetahui golongan darah bermanfaat untuk memudahkan pertolongan segera jika suatu saat ibu membutuhkan pendonor. Misalnya, bila ibu mengalami perdarahan hebat selama kehamilan atau kelahiran.
Selain itu, pemeriksaan golongan darah ini juga dilakukan untuk melihat rhesus antibodi. Lewat pemeriksaan ini akan ketahuan kemungkinan rhesus antibodi yang dapat berdampak bagi janin.
Perlu kamu ketahui, jika darah ibu memiliki rhesus negatif dan bayi ibu positif, ada kemungkinan tubuh ibu akan memproduksi antibodi terhadap darah bayi. Antibodi ini dapat melewati plasenta dan menghancurkan sel darah bayi.
Ini kemudian mengarah pada kondisi yang disebut ‘penyakit rhesus’, atau ‘penyakit hemolitik pada bayi baru lahir’. Ini biasanya tidak akan menimbulkan masalah pada kehamilan pertama, tetapi bisa memengaruhi kehamilan berikutnya dengan bayi RhD positif.
Selain itu, kamu juga bisa cari tahu lebih lanjut di sini: Pengaruh Rhesus Darah pada Kehamilan dan Janin.
4. Tes skrining infeksi
Pemeriksaan darah yang ibu lakukan di awal kehamilan juga akan mencari beberapa infeksi yang bisa memengaruhi bayi Anda yang belum lahir. Tes pemeriksaan untuk mendeteksi penyakit menular ini biasanya bisa ibu lakukan pada kunjungan antenatal pertama.
Beberapa tes tersebut meliputi:
- Rubella (campak jerman).
- Sipilis.
- Hepatitis B.
- Hepatitis C.
- HIV (human immunodeficiency virus).
- Varicella.
- Sitomegalovirus.
5. Deteksi kelainan genetik
Banyak kelainan genetik yang bisa ibu ketahui sebelum lahir. Itulah mengapa dokter bisa menawarkan tes genetik selama kehamilan bila ibu dan pasangan memiliki riwayat keluarga dengan kelainan genetik.
Contoh kelainan genetik yang bisa dokter diagnosis, antara lain:
- Penyakit sel sabit.
- Thalasemia.
- Cystic fibrosis.
- Hemofilia A.
6. Skrining alfa-fetoprotein (AFP)
Cek lab kehamilan lainnya yang penting untuk ibu hamil adalah skrining AFP untuk mengukur protein dalam darah. AFP adalah protein yang biasanya diproduksi oleh hati janin yang bisa kamu temukan dalam cairan ketuban.
Protein ini akan melintasi plasenta dan memasuki darah. Tingkat AFP yang tidak normal bisa menjadi pertanda:
- Cacat pada dinding perut janin.
- Down Syndrome atau kelainan kromosom lainnya.
- Cacat tabung saraf terbuka, seperti spina bifida.
- Kehamilan kembar (lebih dari satu janin memproduksi protein).
Selain itu, ibu juga perlu Lakukan Pemeriksaan Ini pada Kehamilan Trimester Ketiga.
7. Tes hemoglobin
Anemia merupakan salah satu masalah kesehatan yang sering terjadi pada ibu hamil. Masalah kesehatan tersebut disebabkan karena meningkatnya volume darah.
Anemia tidak hanya bisa membuat ibu cepat lelah, tapi yang lebih fatalnya lagi adalah ibu berisiko mengalami perdarahan saat hamil atau melahirkan akibat kekurangan zat besi. Nah, dalam cek lab ibu hamil, ibu bisa melakukan tes hemoglobin untuk mendeteksi anemia.
8. Tes TORCH
Tes TORCH juga menjadi salah satu cek lab ibu hamil yang direkomendasikan. Pemeriksaan ini merupakan sekelompok tes darah untuk mendeteksi toxoplasmosis, rubella cytomegalovirus, herpes simpleks, dan HIV.
Biasanya, dokter menganjurkan ibu hamil untuk menjalani tes TORCH pada kunjungan pertama setelah kehamilan dipastikan.
Itulah penjelasan mengenai tes darah saat hamil, pastikan ibu melakukan semua pemeriksaan yang dokter sarankan, ya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar